Bisnis.com, SEMARANG — Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Moedal terus mengembangkan usahanya. Perusahaan air minum yang telah beroperasi sejak 1911 itu kini tak cuma menyediakan layanan air bersih bagi konsumen rumahan, tapi juga mulai merambah pasar air minum kemasan.
"Sudah ada salah satu diversifikasi, bagaimana PDAM mengembangkan usahanya. Memang sebenarnya Bapak Wali kota Pak Hendi (Hendrar Prihadi) saat lalu ngersakke (menginginkan) tidak pakai plastik, harus pakai kaca. Tetapi ongkos buat air dan botolnya lebih mahal botolnya," ucap Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita, Rabu (12/10/2022).
Meskipun disajikan dalam botol plastik, namun Ita sapaan akrabnya, berharap agar air minum kemasan itu bisa membawa banyak manfaat bagi Perumda Tirta Moedal serta masyarakat Kota Semarang pada umumnya. "Kita bisa bicara bahwa satu botol ini manfaatnya sangat luar biasa. Di dalamnya untuk minum, di luarnya bisa dimanfaatkan untuk didaur ulang ke manfaat lainnya," tambahnya.
Air minum dalam kemasan tersebut dijual dengan beberapa ukuran. Mulai kemasan botol 330 ml dan 500 ml, hingga kemasan galon. Perumda Tirta Moedal sendiri sudah mengantongi berbagai izin untuk memasarkan air minum dalam kemasan tersebut. Mulai merek dagang, sertifikat halal, serta sertifikat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Secara khusus, Ita juga berpesan agar Perumda Tirta Moedal bisa menjaga kepercayaan masyarakat. Salah satunya dengan meningkatkan kualitas layanan yang dimiliki. Sebagai informasi, hingga Agustus kemarin perusahaan air minum milik warga Kota Semarang itu sudah mencatatkan laba bersih di angka Rp31 miliar.
Adapun Perumda Tirta Moedal ditargetkan bisa mengantongi laba bersih di angka Rp50 miliar di tahun 2022 ini. Sebagai perbandingan, berdasarkan Laporan Keuangan Tahun 2020 yang dipublikasikan, perusahaan air minum itu sempat mengantongi laba bersih sebesar Rp46 miliar pada 2020 lalu. Sementara itu, pada 2019, laba bersih yang dilaporkan mencapai angka Rp37 miliar.
"Saya memahami betul sejarah [Perumda Tirta Moedal] sejak tahun 2015. Bagaimana tertatih-tatihnya PDAM. Bagaimana untung ini cuma Rp2 miliar, sekarang sudah Rp50 miliar. Sangat luar biasa, tentu dengan berjalannya program direksi yang saat ini juga semakin oke, semakin hebat," puji Ita.
Direktur Utama Perumda Tirta Moedal, Yudi Indardo, menjelaskan bahwa pihaknya bakal terus memperluas jangkauan layanan air minum demi memenuhi kebutuhan warga Kota Semarang.
"Program kerja juga disusun untuk menurunkan tingkat kehilangan air secara signifikan pasca selesainya Jaringan Distribusi Utama (JDU) Semarang Barat dan program rehabilitasi National Urban Water Supply Project (NUWSP) yang berhasil kita dapatkan dari pemerintah pusat atau bank dunia belum lama ini," jelasnya.
Terkait produk air minum dalam kemasan yang diperkenalkan ke publik itu, Yudi berharap agar masyarakat Kota Semarang bisa mendukung upaya diversifikasi usaha tersebut. "Mohon dukungan semua pihak untuk menjadikan air minum dalam kemasan kami, Air MU, jadi produk unggulan Semarang karena mengusung kearifan lokal Semarang," ucapnya.