Bisnis.com, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus memacu hilirisasi produk pertanian yang berkontribusi 13,53 persen dalam perekonomian di Jawa Tengah.
Asumsinya bila terjadi peningkatan 10 persen produksi pertanian akan berdampak pada peningkatan PDRB sebesar 0,403 persen dan penurunan inflasi sebesar 0,03 persen.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjelaskan bahwa posisi Jateng sebagai salah satu lumbung pangan Indonesia harus diperkuat dengan hilirisasi pertanian, sehingga selain mendorong perkembangan agro industri.
"Hilirisasi pertanian juga meningkatkan ketahanan pangan, serta kesejahteraan masyarakat, sekaligus turut menjaga pencapaian inflasi yang stabil," katanya, Kamis (16/2/2023).
Ia menambahkan beberapa wilayah terus digenjot pemanfaatan produk pertanian seperti industri kopi di Temanggung, beras di wilayah Grobogan dan Solo Raya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra mengatakan jangan sampai wilayah yang menjadi sumber pangan berubah fungsi jadi tempat wisata. Pasalnya, lahan pertanian harus sesuai dengan peruntukannya.
Baca Juga
"Kami berikan dukungan dengan membuat beberapa klaster pangan dan pembinaan kelompok tani untuk mendorong tumbuhnya industri pertanian," katanya. (k28)