Bisnis.com, SEMARANG - Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Mikro, Kecil, dan Menengah Banyumas (Aspikmas) mengharapkan penjualan parsel Lebaran. Pasalnya, pada tahun sebelumnya, pelaku UMKM tersebut sempat mendapat pesanan yang signifikan dari lingkungan Aparatur Sipil Negara (ASN).
Baca Juga
"Lebaran tahun lalu alhamdulillah pas Pak Gubernur datang ke sini, itu kami dapat sekitar 200 parsel. Harga Rp250.000," jelas Suyati, Ketua II Bidang Legalitas Usaha dan Pembiayaan Aspikmas dikutip, Selasa (14/3/2023).
Sebagai informasi, program parsel lebaran sendiri diinisiasi Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah sejak tahun 2021. Mulanya, program itu bertujuan buat mendorong penjualan produk UMKM yang terdampak pandemi Covid-19. Namun demikian, pascapandemi, program tersebut terus dilanjutkan lantaran mendapat respons positif dari masyarakat.
Pada tahun ini, program parsel Lebaran kembali diadakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bekerja sama dengan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Asosiasi Pengusaha Oleh-Oleh (ASPOO) juga lokapasar digital Blibli. Di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sendiri, ada 125 UMKM yang bakal dilibatkan dalam program parsel Lebaran pada tahun ini.
Sementara itu, Suyati menjelaskan bahwa Aspikmas juga telah diminta buat menyiapkan daftar harga parsel lebaran dari Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Banyumas. "Harganya itu macam-macam. Mulai Rp120.000-500.000. Jadi bisa disesuaikan dengan keuangannya," jelas perempuan itu.
Suyati dan pelaku UMKM yang tergabung dalam Aspikmas tak cuma mengandalkan penjualan produknya lewat program parsel Lebaran. Galeri UKM Banyumas Raya yang berlokasi di Purwokerto Utara itu juga menjadi kanal penjualan bagi Aspikmas. Dalam sehari, setidaknya ada 400 orang pengunjung yang menyambangi pusat penjualan produk UMKM tersebut. Nilai transaksinya bahkan bisa mencapai Rp2 juta per harinya.
"Sebelum ada ini, kami punya sekretariat juga sebelumnya. Karena Aspikmas itu mandiri, sekretariatnya jadi mengontrak rumah. Bagian atas untuk pelatihan, rapat, dan lain-lain, bawahnya untuk jualan sama registrasi kebutuhan UMKM," jelas Suyati saat ditemui Bisnis.
Pelaku UMKM yang menitipkan produknya di Galeri UKM Banyumas Raya juga tersebar dari beberapa wilayah di sekitar Purwokerto. Mulai Cilacap, Purbalingga, hingga Banjarnegara. "Kalau Aspikmas sendiri, anggotanya yang teregistrasi secara keseluruhan itu lebih kurang 5.000 orang, se-Banyumas Raya," jelas Suyati.
Selain mendukung penjualan produk para anggotanya, Aspikmas juga menjadi wadah untuk memudahkan para pelaku usaha yang ingin melengkapi perizinan. Mulai Nomor Induk Berusaha (NIB) hingga sertifikat halal bisa diurus melalui asosiasi itu.
Suyati sendiri bekerja sama dengan dinas dan instansi terkait buat memudahkan proses pendaftaran perizinan. Secara khusus, Aspikmas juga mendorong proses perizinan NIB dan sertifikat halal hingga ke daerah-daerah di pelosok Kabupaten Banyumas. "Bisa satu hari kita dapat 80-100 perizinan baru," ungkapnya.