Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DIY Lakukan Intervensi Hadapi Tekanan Harga Menjelang Lebaran

Distribusi bantuan beras yang dilakukan Bulog selama tiga bulan ke depan diharapkan mampu menekan laju harga saat Lebaran.
Buruh mengangkut beras./Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Buruh mengangkut beras./Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, YOGYAKARTA — Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta, melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) bakal melakukan sejumlah intervensi untuk menekan laju pergerakan harga jelang Lebaran.

"Memang secara siklus menjelang Ramadan, Idulfitri, Natal, dan tahun baru, inflasi itu meningkat. Namun demikian, kami melakukan berbagai upaya untuk menjaga inflasi ini tetap dalam kondisi yang rendah dan stabil," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi DI Yogyakarta, Budiharto Setyawan dikutip, Kamis (13/4/2023).

Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), sebagai acuan, laju inflasi di Kota Yogyakarta pada periode Maret 2023 secara year-on-year (yoy) berada di angka 6,11 persen. Laju inflasi dipengaruhi oleh kenaikan harga pada dua kelompok pengeluaran yaitu makanan, minuman, dan tembakau serta transportasi.

"Sesuai arahan Bapak Gubernur, Ngarso Dalem, kalau kita tidak bisa handle semua. Kita fokus saja ke komoditas apa yang bisa kita jaga. Bapak Presiden sudah menyatakan, Beliau menginginkan harga beras stabil," jelas Budiharto saat ditemui wartawan.

Budiharto mengungkapkan rencana Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mendistribusikan bantuan sosial berupa beras dengan jumlah 10 kilogram per penerima sepanjang Maret-Mei. Langkah itu diharapkan mampu mengerem laju inflasi di wilayah DI Yogyakarta. Pasalnya, jika ditelisik lebih lanjut, kenaikan harga pada kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau utamanya didorong oleh laju kenaikan harga pada komoditas beras.

Sebagai informasi, kenaikan harga pada komoditas beras menyumbang inflasi sebesar 0,43 persen. "Kami harapkan inflasi di Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN), walaupun kemungkinannya naik, tetapi tidak terlalu tinggi," ucap Budiharto.

Pada perkembangan lainnya, selain ikut ambil peran dalam upaya mengendalikan inflasi, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi DI Yogyakarta juga melakukan sejumlah langkah antisipasi jelang masuknya musim mudik. "Ini liburnya diperpanjang, ATM-nya harus ada isinya. Bank-bank harus menjaga, itu kami juga mengimbau," jelas Budiharto.

KPw BI Provinsi DI Yogyakarta telah menyediakan uang kartal sebesar Rp5,3 triliun untuk memenuhi kebutuhan transaksi masyarakat di wilayah DI Yogyakarta sepanjang periode Idulfitri. Jumlah tersebut mengalami peningkatan 23 persen dibandingkan dengan tahun lalu.

Untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan uang kartal, KPw BI Provinsi DI Yogyakarta juga telah melakukan koordinasi dengan KPw BI Provinsi Jawa Tengah di Kota Semarang untuk menjamin pasokan uang kartal. "Kalau KPw BI Provinsi DI Yogyakarta, khusus untuk kasnya kami menjadi bagian dari depo kas wilayah Jawa Tengah. Artinya, tidak usah khawatir, kalau kita kurang kita akan mendapat kiriman dari Semarang," ucap Budiharto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper