Bisnis.com, BOYOLALI - Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah melepas perwakilan dari 22 Desa Mandiri Energi (DME) untuk mengikuti kegiatan capacity building di Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Malang.
"Kegiatan ini untuk peningkatan kapasitas dari DME yang sudah mulai merintis dan mengembangkan potensi yang sudah ada di wilayahnya. Sehingga masyarakat bisa mengenal dan memanfaatkan Energi Baru Terbarukan (EBT)," jelas Plt Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, Boedyo Dharmawan, Kamis (20/7/2023).
Boedyo menyebut, ke depannya pemanfaatan EBT bakal menjadi keniscayaan. Mengingat arah kebijakan pemerintah yang mulai fokus pada penurunan penggunaan energi berbahan bakar fosil.
"[Dengan kegiatan capacity building] kita bisa mendapatkan sesuatu yang bagus kemudian kita manfaatkan di wilayah kita. Tetapi, mungkin juga ada sesuatu yang bagus dari kita tapi belum dimanfaatkan di sana," jelas Boedyo.
Eni Lestari, Kepala Bagian Pengembangan EBT Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, menjelaskan bahwa program Capacity Building tersebut digelar buat meningkatkan eksposur bagi Kepala Desa penerima penghargaan DME. "Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini antara lain desa bisa melakukan ATM, amati, tiru, modifikasi, dan menerapkan pengembangan EBT di desa yang bersangkutan," jelasnya.
Kegiatan yang bakal diselenggarakan di Koperasi Peternak Sapi Perah (KPSP) Setia Kawan Kabupaten Pasuruan dan Koperasi Sinau Andanane Ekonomi (SAE) Pujon Kabupaten Malang juga diharapkan mampu memberikan motivasi sekaligus memantik inovasi DME di Jawa Tengah.
Baca Juga
Meskipun di Jawa Tengah masih belum ada desa yang mampu memanfaatkan EBT dengan bauran lebih dari 60 persen, namun Eni menyebut peran masyarakat untuk menginisiasi pemanfaatan telah banyak muncul. "Semangat dan apresiasi masyarakat desa yang telah mengembangkan EBT harus tetap didorong. Salah satunya melalui penyelenggaraan penghargaan DME," jelasnya.
Sebagai informasi, hingga 2023, sudah ada 30 DME di Jawa Tengah dengan perincian empat desa kategori mapan, tiga desa dengan kategori berkembang, dan 23 desa inisiatif.