Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Makam Kuno Muncul saat Waduk Gajah Mungkur Surut, Ini Sejarahnya

Menilik sejarah makam-makan kuno yang muncul saat air di Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri surut.
Waduk Gajah Mungkur/Solopos
Waduk Gajah Mungkur/Solopos

Bisnis.com, SOLO - Penampakan makam-makan kuno dan jejak pemukiman warga Wonogiri mendadak heboh di media sosial.

Dari video viral, terlihat makam kuno yang berada di bawah Waduk Gajah Mungkir (WGM) mulai bermunculan.

Kemunculan makam-makan tersebut disebabkan karena air di WGM terus mengalami penyusutan sejak Agustus 2023, karena musim kemarau.

Melansir dari Solopos, makam kuno tersebut berada di daerah genangan WGM Wonogiri wilayah Kelurahan/Kecamatan Wuryantoro, Wonogiri.

Sejarah makam kuno di WGM

Diketahui, makam-makan tersebut berasal dari tahun 1900-an yang berada di permukiman Desa Setono, salah satu desa yang ditenggelamkan di saat pembangunan WGM Wonogiri dibangun pada 1976.

Pembangunan bendungan WGM kemudian menenggelamkan 45 desa di enam kecamatan dan merelokasi sekitar 41.000 warga Wonogiri ke berbagai daerah dan pulau di Indonesia itu diresmikan pada 1981.

Salah satu warga Kelurahan Wuryantoro bernama Muhammad Irfan, menyebut kuburan yang muncul itu merupakan milik korban peristiwa Gestok 1965.

Gestok atau Gerakan Satu Oktober merupakan sebutan Presiden pertama RI, Sukarno, untuk peristiwa Gerakan 30 September 1965.

“Kata orang-orang begitu. Di situ jadi permakaman para korban Gestok. Termasuk katanya juga Gerwani [Gerakan Wanita Indonesia]. Dikubur bareng-bareng di situ, satu lubang kubur diisi beberapa mayat, dulu,” ungkap Irfan mengenai sejarah makam kuno yang muncul saat musim kemarau di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri.

WGM Wonogiri memiliki 8.800 hektare dan dibangun pada 1976-1982. Area genangannya mencakup tujuh kecamatan yakni Wonogiri, Ngadirojo, Nguntoronadi, Baturetno, Giriwoyo, Eromoko, dan Wuryantoro.

Proyek ini mulai direncakan pada 1927, di mana tujuannya memang untuk membangun waduk serbaguna yang dapat mengendalikan banjir, penyediaan air untuk irigasi, dan PLTA di lembah Sungai Bengawan Solo.

Biaya pembangunan WGM mencapai Rp58,78 miliar yang berasal dari dana APBN dan pinjaman dari pemerintah Jepang. WGM diresmikan Presiden Soeharto, 17 November 1981.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper