Bisnis.com, PURWOKERTO - Perum Bulog Cabang Banyumas mulai menyiapkan rencana pengadaan pangan tahun 2024 di wilayah eks Keresidenan Banyumas, Jawa Tengah, yang meliputi Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara.
Pimpinan Cabang Perum Bulog Banyumas Rasiwan di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu (15/11/2023), mengatakan pihaknya telah menjadwalkan untuk menggelar rapat koordinasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap guna menyiapkan pengadaan pangan tahun 2024.
"Termasuk panen yang ada, kayak apa? Gabah hasil panen petani, harga dan kualitasnya nanti kita cek bareng-bareng, biar tidak ada salah paham dan paham yang salah," katanya.
Menurut dia, hal itu akan dilakukan mengingat di Cilacap ada area persawahan yang memasuki masa panen pada akhir bulan November hingga Desember 2023.
Ia mengatakan secara prinsip Bulog siap untuk menyerap gabah hasil panen petani jika ada barang serta harga dan kualitasnya masuk dalam skema pembelian pemerintah.
"Bulog siap menyerap sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah. Beras harganya Rp9.950 per kilogram dan gabah kering giling (GKG) Rp6.300 per kilogram, tinggal besok waktu panen kayak apa posisi harganya," katanya.
Baca Juga
Ia mengharapkan harga GKG saat panen di sejumlah wilayah Cilacap tersebut bisa sesuai dengan harga pembelian pemerintah (HPP).
Bahkan kalau perlu, kata dia, harganya di bawah harga pembelian pemerintah agar Bulog bisa melakukan penyerapan.
"Tapi apakah itu bisa terjadi atau tidak, Wallahualam besok. Sekarang saja harga gabah kering giling sudah mencapai kisaran Rp8.000 per kilogram, entah pakai apa menurunkannya karena yang panen paling berapa persen dari keseluruhan lahan di Cilacap," katanya.
Ia mengakui jika pengadaan pangan tahun 2023 yang dilaksanakan Bulog Banyumas terhenti sejak memasuki semester kedua dengan realisasi penyerapan sekitar 28.800 ton atau 80 persen dari target sebesar 36.000 ton setara beras karena saat itu harga gabah melonjak drastis hingga di atas HPP.
Kendati demikian, Rasiwan mengatakan pihaknya akan tetap berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap untuk menyiapkan rencana penyerapan gabah hasil panen petani tersebut.
Sebelumnya, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap Mlati Asih Budiarti memperkirakan luas tanaman padi yang akan panen pada bulan November mencapai 1.875 hektare serta Desember seluas 1.723 hektare terutama di wilayah tengah dan barat Cilacap.
Sementara itu, Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Maos Rokhmad Saifudin mengatakan sekitar 400 hektare tanaman padi di wilayah tersebut akan segera memasuki masa panen.
Menurut dia, area persawahan yang akan segera panen itu tersebar di Desa Glempang, Panisihan, dan Maos Lor serta merupakan pertanaman musim tanam ketiga karena saluran irigasi di wilayah tersebut tidak ada perbaikan, sehingga memungkinkan untuk dilakukan penanaman padi hingga tiga kali dalam setahun.
Bahkan, kata dia, tanaman padi seluas 280 hektare di Desa Glempang akan memasuki masa panen pada akhir bulan November.