Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hotel dan Restoran di Jateng dan DIY Catat Kenaikan Reservasi Saat Imlek

Periode long weekend yang jatuh pada 8-10 Februari 2024 berdampak besar pada kunjungan wisatawan di wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.
Ilustrasi hotel./Freepik
Ilustrasi hotel./Freepik

Bisnis.com, SEMARANG - Periode libur panjang yang terjadi pada akhir pekan kemarin membawa angin segar bagi sektor pariwisata di wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Momen Tahun Baru Imlek yang jatuh Sabtu (10/2/2024) kemarin sukses mendongkrak reservasi dan okupansi hotel dan restoran.

"Tanggal 7-11 Februari 2024 kemarin, bicara rata-rata okupansi se-DI Yogyakarta itu 75%. Tapi di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman ada beberapa hotel yang mencapai 90%. Target kami kemarin kan 80%, kita meleset sekitar 5% tapi masih aman," ungkap Deddy Pranowo Eryono, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi DI Yogyakarta pada Senin (12/2/2024).

Deddy menjelaskan, okupansi kamar hotel mencapai puncaknya pada tanggal 9 Februari 2024. Adapun kebanyakan tamu hotel yang menginap merupakan rombongan keluarga dari asal daerah seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

"Sebagian kecil dari luar Jawa seperti Makassar, Palembang, dan Lampung," tambahnya.Adapun di Jawa Tengah, Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) melaporkan tingginya reservasi restoran saat Tahun Baru Imlek.

"Hampir semua restoran di hotel-hotel di Jawa Tengah occupied saat Imlek. Terutama di kota-kota besar, itu penuh semua. Lebih ramai sekarang daripada tahun-tahun sebelumnya," ungkap Bambang Mintosih, Ketua Umum GIPI Provinsi Jawa Tengah.

Kondisi tersebut dilaporkan terjadi merata di Jawa Tengah. Utamanya di kota-kota besar seperti Kota Semarang dan Kota Salatiga. Tingginya kunjungan wisatawan itu memaksa pelaku usaha untuk berinovasi dalam memasarkan hotel dan restorannya.

"Ada yang menawarkan paket makan malam, paket pesan-antar, ada juga yang mendatangkan chef-nya ke rumah. Ini memang persaingannya sudah bukan lagi harga, tapi persaingan program. Tinggal bagaimana kepandaian pelaku usaha dalam mengemas promosinya," ungkap Bambang saat dihubungi Bisnis.

Sebelumnya, dalam rilis Badan Pusat Statistik (BPS), Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di DI Yogyakarta dan Jawa Tengah pada Desember 2023 dilaporkan mengalami kenaikan.

TPK hotel berbintang di Jawa Tengah pada Desember 2023 dilaporkan berada di angka 42,08%, atau naik 1,06% secara month-to-month (mtm) dan 4,60% secara year-on-year (yoy). Sementara itu di DI Yogyakarta TPK hotel berbintang pada Desember 2023 berada di angka 73,73% atau naik 6,98% (mtm) dan 0,86% (yoy). Adapun untuk hotel non-bintang, TPK berada di angka 33,75% dengan kenaikan yang lebih signifikan. Yaitu 10,67% secara mtm dan 4,28% secara yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper