Bisnis.com, JAKARTA - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menerbitkan surat edaran berisi imbauan untuk tidak mengonsumsi olahan daging anjing.
Dilansir dari Solopos.com, Rabu (21/2/2024), imbauan itu tertuang dalam Surat Edaran Wali Kota Solo Nomor TN.38/597/2024 tentang Himbauan Konsumsi Produk Pangan Asal Hewan yang Aman dan Sehat di Kota Solo. Surat itu ditujukan kepada Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Solo, Dinas Perdagangan Kota Solo, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Solo dan seluruh masyarakat Kota Solo.
Gibran mengatakan, surat edaran itu berisi imbauan untuk tidak mengonsumsi daging hewan nonternak seperti anjing. Para pedagang kuliner daging anjing pun didorong untuk mengikuti pelatihan agar bisa beralih menjual olahan bahan pangan, seperti daging ayam dan daging sapi.
“Nanti treatment bagi pedagang yang berjualan olahan daging anjing bakal diberi pelatihan-pelatihan. Mereka bisa berjualan daging ayam atau daging sapi,” ujar Gibran, Selasa (20/2/2024).
Gibran menegaskan bahwa surat edaran itu masih bersifat imbauan. Untuk mendorong disusunnya payung hukum yang lebih kuat, yakni peraturan daerah (perda), Gibran akan berkomunikasi dan berkoordinasi dengan DPRD Solo
“Yang jelas, nanti kami konsultasikan dulu dengan Ketua DPRD Solo,” katanya.
Baca Juga
Menurut Gibran, sebenarnya Pemkot Solo pernah menggelar pelatihan untuk para pedagang kuliner daging anjing pada beberapa waktu lalu. Mereka didorong untuk beralih menjual olahan daging sapi, kambing, atau sapi.
Ada beberapa pedagang olahan daging anjing yang sudah beralih berjualan olahan daging ayam atau sapi. Namun, tak berlangsung lama, mereka kembali berjualan olahan daging anjing.
“Tahun ini akan kami perkuat ya. Ini banyak masukan-masukan dari warga, komunitas Dog Meat Free Indonesia atau DMFI,” kata Gibran.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Kuliner Guguk Soloraya Bersatu Agus Triyono mengatakan, pemerintah harus memberikan kompensasi terhadap pedagang daging anjing untuk beralih menjual kuliner olahan daging ayam atau daging sapi. Misalnya, modal yang memadai dan dibimbing hingga benar-benar sukses.
Sejak kasus penggerebekan truk berisi ratusan ekor anjing di Semarang, tak ada lagi pasokan anjing ke wilayah Soloraya.
“Kalau memang ada pembinaan dan pelatihan seperti itu, paling tidak diberi modal usaha yang memadai. Butuh modal yang besar untuk merintis usaha dari nol,” kata dia.