Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jateng Targetkan 100 Kali Gerakan Pasar Murah Sampai Idulfitri

Untuk mengendalikan harga pangan sampai hari raya Idulfitri, Jawa Tengah bakal menggelar 100 kali Gerakan Pangan Murah (GPM).
Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta bersama Kantor Perwakilan BI Provinsi Jawa Tengah menggelar HLM Pengendali Inflasi Daerah sekaligus Persiapan Menghadapi Ramadan pada Rabu (6/3/2024)/istimewa/Pemprov Jateng.
Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta bersama Kantor Perwakilan BI Provinsi Jawa Tengah menggelar HLM Pengendali Inflasi Daerah sekaligus Persiapan Menghadapi Ramadan pada Rabu (6/3/2024)/istimewa/Pemprov Jateng.

Bisnis.com, JOGJA - Nana Sudjana, Pj. Gubernur Jawa Tengah mengimbau kepala daerah untuk memastikan ketersediaan pangan menjelang Ramadan dan Idulfitri 1445 Hijriah. 

Saat ini, inflasi Jawa Tengah secara bulanan masih di angka yang relatif tinggi dengan 0,57% (mtm). Kenaikan harga beras yang terjadi dalam dua pekan terakhir menjadi penyebabnya.

 "Penting bagi kita untuk memastikan ketersediaan bahan pokok strategis dengan harga yang terjangkau," kata Nana saat memberikan arahan dalam acara High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jawa Tengah Semester I Tahun 2024 dan Persiapan Menghadapi Ramadan di Ballroom Hotel Tentrem, Kota Semarang, Rabu (6/3/2024).

Adapun secara tahunan, inflasi di Jawa Tengah berada di angka 2,98%.Nana menyebut, ada beberapa isu yang mesti diantisipasi jelang Ramadan.

Selain kenaikan harga beras, masih ada komoditas pangan lain yang mesti diintervensi pergerakan harganya. Seperti cabai merah besar yang harganya 62,7% di atas Harga Acuan Pembeli (HAP) atau gula pasir yang harganya 26,2% di atas HAP.

Selain itu, masih ada enam komoditas lain yang berstatus waspada, yaitu telur ayam ras 16% di atas HAP, cabai merah keriting 41% di atas HAP, bawang putih 23% di atas HAP, cabai rawit merah 35,6%, minyak 5,7% di atas HAP, dan kedelai impor 22,8% di atas HAP.

Nana menyebut, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menggelontorkan bantuan beras dari Bulog melalui Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP). Khusus di Jawa Tengah, Jawa Tengah juga mengeluarkan cadangan pangan untuk membantu masyarakat yang belum menerima bantuan pangan dari Bulog.

"Kita juga mengadakan gerakan pangan murah (GPM) yang dilakukan dari Januari sampai idulfitri sebanyak 100 kali. Saat ini sudah berjalan 75 kali," kata Nana dikutip dari siaran pers.

Isu lainnya menjelang Ramadan dan Idulfitri adalah peningkatan pergerakan orang yang menuju dan melintas Jawa Tengah selama lebaran 2024 diperkirakan meningkat 25% dibanding periode lebaran 2023.

Nana melanjutkan, kenaikan tarif angkutan umum semua moda transportasi berisiko mendorong inflasi. Selain dua isu tersebut, Nana juga mengingatkan perlunya persiapan jelang periode transisi sebelum memasuki kemarau pada Juni nanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper