Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produk Perikanan Jawa Tengah Potensial Tembus Pasar Ekspor

Permintaan produk perikanan Jawa Tengah datang dari kawasan Timur Tengah.
Surimi salah satu komoditas ekspor asal Indonesia./intrafish.com
Surimi salah satu komoditas ekspor asal Indonesia./intrafish.com

Bisnis.com, SEMARANG - Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) mencatat peluang ekspor produk perikanan Jawa Tengah di kawasan Timur Tengah. Permintaan tersebut datang dari negara seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, hingga Qatar.

"Sementara ini mereka biasa ambil barang tersebut dari wilayah Sukabumi secara hidup. Jadi dikirim menggunakan pesawat," ungkap Ade Siti Muksodah, Ketua GPEI Provinsi Jawa Tengah, dikutip Senin (27/5/2024).

Ade mengatakan bahwa dari sisi produksi, Jawa Tengah siap untuk memenuhi permintaan dari kawasan Timur Tengah tersebut. Sebagai contoh, bandeng dari Kota Semarang menurut Ade punya kualitas yang lebih baik ketimbang daerah-daerah lainnya.

Sayangnya, potensi tersebut belum banyak digarap oleh pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Produk perikanan Jawa Tengah sementara ini masih dijual di pasar domestik.

"Pasar lokal memang membutuhkan, tetapi konsumen Timur Tengah juga menginginkan produk perikanan tersebut," jelas Ade.

Untuk memanfaatkan peluang ekspor tersebut, GPEI Provinsi Jawa Tengah mulai menggandeng Universitas Negeri Semarang (Unnes) untuk melakukan pembinaan dan pendampingan bagi UMKM klaster bandeng di Kota Semarang.

Ade menjelaskan, lewat kolaborasi tersebut, pelaku UMKM khususnya produsen olahan bandeng diajak untuk menembus pasar ekspor dengan meningkatkan kapasitas dan kualitas produksinya.

Adapun di Jawa Tengah sendiri, produk dan olahan ikan bandeng tersebut memang belum banyak digarap.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah, Fendiawan Tiskiantoro, menjelaskan bahwa ekspor produk perikanan masih didominasi oleh rajungan.

"Itu masih nomor satu. Kemudian udang, cumi-cumi, ada surimi [yang berbentuk] daging lumatan itu, ikan layur juga ada. Ini lima komoditas unggulan di Jawa Tengah karena banyak diproduksi dan diolah," jelasnya secara terpisah.

Adapun sentra budi daya rajungan di Jawa Tengah berada di kawasan pantai selatan seperti di Kabupaten Purworejo juga Kabupaten Cilacap. Fendiawan menjelaskan, meskipun KKP telah mengeluarkan Peraturan Menteri tentang potensi ekspor bibit lobster termasuk rajungan, namun pihaknya masih belum mencatat adanya penjualan bibit rajungan ke luar negeri.

"Ini kami ikuti terus dan nanti akan kami sampaikan ke masyarakat. Guidance-nya kami tunggu dari Kementerian," jelas Fendiawan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper