Bisnis.com, PALEMBANG – PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk mencatat volume pengaliran gas eksisting untuk sektor industri komersial di wilayah Jawa Tengah (Jateng) mencapai 3 BBTUD atau 3 juta meter kubik per bulan.
General Manager PGN SOR 3, Hedi Hedianto dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis mengungkapkan selain melayani sektor industri komersial melalui integrasi infrastruktur pipa gas Gresik-Semarang, Kalimantan-Jawa dan distribusi Jawa Tengah, pihaknya juga melayani kebutuhan sektor kelistrikan sebesar 45 BBTUD.
Menurutnya, perseroan telah menyelesaikan pekerjaan interkoneksi ruas Pipa Distribusi CNG Cluster Tambak Aji dengan ruas Pipa Distribusi Kendal - Mangkang yang terkoneksi dengan Pipa Transmisi Cirebon-Semarang Tahap 1 (Pipa Cisem Tahap 1).
Dengan demikian, upaya pionering suplai gas untuk Kawasan Industri Tambak Aji dan Wijaya Kusuma selama 10 tahun belakangan yang bersumber dari Compressed Natural Gas (CNG) dapat dialihkan ke sumber gas pipa.
“Sejak tahun 2022, kebutuhan energi gas bumi di Jawa Tengah semakin meningkat. Hal ini didukung dengan adanya Pipa Gas Transmisi Cisem yang dibangun oleh pemerintah. Ketika Pipa Cisem Tahap 1 (Semarang – Batang) dan pipa distribusi di Kendal - Mangkang - Tambak Aji selesai, maka proses peralihan dari sumber gas CNG ke gas pipa di Tambak Aji,” jelasnya, dikutip Rabu (5/6/2024).
Hedi menerangkan, kehadiran PGN di Kota Semarang sejak 2014 merupakan upaya meningkatkan daya saing ekonomi dan industri di wilayah Jawa Tengah melalui pengaliran gas bumi moda CNG yang lebih ramah lingkungan dan kompetitif.
Baca Juga
“Pada waktu itu, belum ada jaringan pipa yang mengarah ke Jawa Tengah dan lokasi industri berada jauh dari sumber gas. Kemudian PGN membangun pionering jaringan pipa distribusi yang disuplai dari CNG (CNG Cluster) di Kawasan Industri Tambak Aji dan Kawasan Industri Wijaya Kusuma. Suplai CNG diperoleh dari PT Gagas Energi Indonesia, sedangkan titik serah gas sebelum dialirkan ke jaringan pipa distribusi CNG berada di Pressure Reducing Facility (PRS) Tambak Aji,” ungkapnya.
Setelah peralihan CNG ke gas pipa, kata dia, sumber gas berasal dari Sumur Jambaran Tiung Biru (JTB) milik Pertamina EP di Bojonegoro.
Diketahui, Pipa Cisem tahap 1 juga sudah terkoneksi dengan Pipa Gas Gresik - Semarang eksisting, sehingga jaringan pipa di Pulau Jawa ke depan akan semakin terkoneksi untuk meningkatkan pemanfaatan gas baik di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa bagian Barat.
“Diharapkan pengembangan pipa transmisi Cisem tahap II oleh pemerintah akan terus dilanjutkan, sehingga perseroan bisa terus melanjutkan pengembangan infrastruktur distribusi dan layanan gas bumi untuk perluasan pasar serta peningkatan pemerataan akses gas bumi bagi masyarakat,” tutupnya.