Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jateng Tingkatkan Anggaran Penanganan Kemiskinan

Persentase penduduk miskin di Jawa Tengah mengalami penurunan sebesar 0,30% dari 10,77% pada Maret 2023 menjadi 10,47% pada Maret 2024.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, SEMARANG - Angka kemiskinan di Jawa Tengah mengalami perbaikan. Pada Maret 2023, jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah berada di angka 3,79 juta.

Kini, pada Maret 2024, jumlahnya turun sekitar menjadi 3,70 juta. Adapun persentase penduduk miskin kini berada di angka 10,47%.

Perbaikan kondisi ekonomi tersebut juga terlihat pada rasio Gini atau tingkat ketimpangan ekonomi masyarakat Jawa Tengah. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat rasio Gini pada Maret 2024 berada di angka 0,367 poin, sedikit lebih rendah dibandingkan angka pada Maret 2023 di 0,369 poin.

Pj. Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana mengungkapkan rasa syukurnya atas kinerja positif tersebut. Meskipun belum terlalu besar, namun penurunan jumlah dan persentase penduduk miskin tersebut diharapkan mampu memberikan motivasi bagi upaya pengentasan kemiskinan di Jawa Tengah.

"[Persentase penduduk miskin sekarang] di posisi 10,47. Ini paling rendah sepanjang waktu. Tetapi kita ingat, untuk masalah kemiskinan ini kita masih di bawah rata-rata nasional, sehingga kita masih harus terus bekerja keras dalam hal menurunkan kemiskinan," kata Nana pada Senin (1/7/2024).

Nana menyebut bahwa upaya pengentasan kemiskinan itu perlu dilakukan lewat kolaborasi dan kebersamaan antara pemerintah, swasta, juga lembaga sosial di Jawa Tengah. Ketiga pihak itu juga didorong untuk terus menjalankan program yang efektif dan telah terbukti menurunkan angka kemiskinan.

"Kami sudah melakukan penambahan anggaran untuk beberapa bidang yang terkait dengan masalah kemiskinan ini. Jadi saya harapkan, walaupun sudah menurun, ini kita harus lebih bekerja keras," jelas Nana.

Setidaknya, ada tiga langkah yang bakal dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk mempercepat upaya pengentasan kemiskinan. Mulai upaya menjaga stabilitas harga komoditas, menciptakan iklim ekonomi yang baik, serta meningkatkan efektivitas bantuan sosial.

Masuknya arus investasi baik dari Penanaman Modal Asing (PMA) baru maupun relokasi perusahaan dari luar daerah juga diharapkan mampu ikut meningkatkan pendapatan masyarakat di Jawa Tengah.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pada Maret 2024, Indeks Kedalamam Kemiskinan di Jawa Tengah mengalami perbaikan baik di kawasan perkotaan maupun pedesaan. Hal yang sama juga terjadi dalam Indeks Keparahan Kemiskinan.

Adapun garis kemiskinan di Jawa Tengah pada Maret 2024 berada di Rp507.001 atau mengalami kenaikan sebesar 6,16% dibandingkan Maret 2023 silam.

BPS mencatat, kenaikan garis kemiskinan terjadi lebih besar di kawasan perkotaan dengan angka 6,57%. Sementara di kawasan pedesaan, garis kemiskinan naik di angka 5,68%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper