Bisnis.com, SURAKARTA - AI Experience Center pertama di Indonesia hadir di Solo Technopark, Kota Surakarta. Buah kerja sama antara Pemerintah Kota Surakarta dengan Indosat Ooredoo Hutchison (ISAT) tersebut menjadi ruang pamer pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).
"Ini suatu kemajuan teknologi di Indonesia, khususnya di Kota Surakarta, karena ini baru ada di Kota Surakarta," ucap Teguh Prakosa, Wali Kota Surakarta pada Selasa (20/8/2024).
Teguh menjelaskan bahwa kehadiran AI Experience Center tersebut diharapkan mampu memberikan pembelajaran bagi generasi muda Kota Surakarta terhadap perkembangan teknologi AI.
Tak hanya pelajar, Teguh juga berharap fasilitas tersebut bisa ikut dinikmati dan dikunjungi oleh khalayak ramai."Setelah hari ini, maka anak-anak SMP khususnya yang kelas 3, SMK kelas 3, akan kami datangkan bergiliran. Termasuk dari kelompok masyarakat, kelompok organisasi yang bergelut di dunia pendidikan. Saya kira ini harapan kami," jelas Teguh.
AI Experience Center menghadirkan ragam implementasi teknologi AI. Salah satu yang menarik perhatian adalah robot penyeduh kopi berbasis AI pertama di Indonesia. Robot yang dikembangkan oleh Otten Matic tersebut dapat menyeduh kopi secara manual sembari membantu pengguna untuk ikut meracik kopi yang sempurna.
Teknologi kecerdasan buatan diterapkan untuk mengoptimalkan proses penyeduhan. Selain membuat kopi, robot itu juga memberikan edukasi bagi pengunjung AI Experience Center untuk lebih mengenal kopi yang diseduh.
Baca Juga
AI Experience Center juga memamerkan aplikasi Kota Cerdas atau Smart City. Aplikasi tersebut menggabungkan teknologi kecerdasan buatan dengan jaringan telekomunikasi berkecepatan tinggi. Hasilnya, data perkotaan dapat diolah dan dianalisis dengan lebih efisien untuk menghasilkan keputusan yang tepat dan cepat.
Beberapa implementasi dari teknologi kecerdasan buatan juga ditampilkan dalam bentuk Kanvas Ajaib AI, area rapat dan pendidikan cerdas, robot pemandu, serta bilik foto AI yang memamerkan perkembangan teknologi AI Generated Content (AIGC).
Wijaya Kusumawardhana, Staf Ahli Menteri Bidang Sosial, Ekonomi, dan Budaya Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, menjelaskan perkembangan teknologi kecerdasan buatan telah menciptakan peluang ekonomi baru. Untuk itu, diperlukan talenta digital yang memiliki kapabilitas dan kompetensi dalam bidang tersebut.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pemerintah bakal menyiapkan 9 juta talenta digital hingga 2030 mendatang. "Ini tugas kami bersama, pemerintah. Kami juga punya Badan Pengembangan dan Pendidikan SDM yang bekerja sama dengan seluruh perguruan tinggi dan komunitas siber untuk menciptakan talenta digital," jelasnya.