Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemprov Jateng Bentuk Komite Daerah Ekonomi Syariah

Pemerintah juga berupaya mengembangkan potensi pariwisata ramah muslim dan menguatkan UMKM yang difasilitasi melalui kegiatan Jateng Halal Vaganza.
Pj. Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana menyampaikan sambutan saat acara peluncuran Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) di Semarang, Rabu (11/9/2024). /Foto: Istimewa
Pj. Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana menyampaikan sambutan saat acara peluncuran Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) di Semarang, Rabu (11/9/2024). /Foto: Istimewa

Bisnis.com, SEMARANG — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah membentuk Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) yang diharapkan dapat mendorong pengembangan perekonomian syariah di wilayah ini.

Pj. Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, mengatakan bahwa sejumlah upaya yang telah ditempuh untuk mengembangkan perekonomian syariah di Jawa Tengah antara lain penguatan  rantai pasok halal dengan memfasilitasi sertifikasi produk halal serta mendirikan zona kuliner halal aman dan sehat (KHAS) yang saat ini telah berdiri di Kota Surakarta, Kota Semarang, Kabupaten Banyumas, dan Kabupaten Tegal.

Selain itu, pemerintah juga berupaya mengembangkan potensi pariwisata ramah muslim dan menguatkan UMKM yang difasilitasi melalui kegiatan Jateng Halal Vaganza.

"Saat ini alhamdulillah pertumbuhan ekonominya sangat baik,  hampir semua kabupaten kota di Jawa Tengah menerapkan perekonomian keuangan syariah," ujarnya dalam siaran pers, Kamis (12/9/2024).

Nana menambahkan, Baznas Jateng juga punya peran besar dalam mengembangkan ekonomi syariah lewat pemanfaatan dana wakaf dan infaq untuk pengembangan UMKM halal. Ia berharap, pengembangan ekonomi syariah ini bisa untuk pengentasan kemiskinan, mengurangi pengangguran, dan menjaga kestabilan inflasi.

Dalam kunjungan kerja ke Semarang, Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin menyampaikan bahwa di tengah ketidakpastian ekonomi global, ekonomi dan keuangan syariah nasional terbukti mampu tetap tumbuh dan mendukung ketahanan ekonomi nasional.

Mengutip data The State of Global Islamic Economy Indicator Report, ekonomi syariah Indonesia mengalami pertumbuhan signifikan dari tahun ke tahun. Pada 2023, Indonesia berada di peringkat ke-3 besar dunia setelah Malaysia dan Arab Saudi. Posisi tersebut naik satu peringkat dari posisi tahun sebelumnya.

Capaian itu menunjukkan bahwa ekonomi dan keuangan syariah dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman,  berkontribusi pada perekonomian nasional, berpotensi besar di pasar global, serta mampu menjadi arus baru dalam perekonomian Indonesia.

"Ke depan, ekonomi dan keuangan syariah harus mampu bertransformasi lebih baik, agar mampu mengakselerasi kesejahteraan ekonomi yang lebih merata dan berkeadilan," tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler