Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Program Kemitraan Untungkan Petani Tembakau di Temanggung dan Wonosobo

Petani merasakan peningkatan harga jual dari metode pertanian yang coba diperkenalkan Distanbun Provinsi Jawa Tengah.
Salah seorang petani di Kabupaten Wonosobo tengah menengok kualitas tembakau rajangan yang telah melewati proses penjemuran. /Bisnis - Muhammad Faisal Nur Ikhsan.
Salah seorang petani di Kabupaten Wonosobo tengah menengok kualitas tembakau rajangan yang telah melewati proses penjemuran. /Bisnis - Muhammad Faisal Nur Ikhsan.

Bisnis.com, SEMARANG - Program percobaan pertanian atau demonstration farm milik Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi Jawa Tengah memberikan keuntungan bagi petani tembakau di Kabupaten Temanggung dan Wonosobo.

"Untuk biaya tanamnya sendiri kalau menurunkan atau tidak sepertinya tidak, cuma hasilnya lebih meningkat," ucap Tri Istanto, salah seorang petani di Desa Candisari, Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung pada Kamis (27/9/2024).

Tri menuturkan bahwa pola penanaman yang coba diperkenalkan Distanbun Provinsi Jawa Tengah melalui Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) efektif meningkatkan mutu tembakau yang dihasilkan. "Terutama lebih di bibit dan pengolahan lahan. Itu yang terpenting dan petani selalu didampingi," ucapnya.

Pujo Suryanto, petani tembakau di Kabupaten Wonosobo yang juga mengikuti program demonstration farm berbasis kemitraan itu ikut merasakan hal yang sama. "Saya sudah ikut kemitraan di bawah bimbingan Distanbun Provinsi Jawa Tengah. Ini sudah mulai masa tanam, kemudian pasca panen, juga pemetikannya sudah menggunakan standar yang tinggi," jelasnya kepada wartawan.

Pujo sendiri menanam tembakau jenis Kemloko II serta Andong Wilis di lahan yang digarapnya. Berbekal pengetahuan yang diajarkan PPL, Pujo mampu menghasilkan kualitas tembakau dengan tingkat D hingga F. Pada tahun ini, harga jual untuk tembakau tersebut mencapai Rp80.000/kg untuk tingkat D, Rp85.000/kg untuk D+, hingga Rp100.000/kg lebih untuk tingkat E dan F.

Program demonstration farm tersebut ikut menekankan pentingnya pengolahan pascapanen tembakau tanpa menggunakan gula. Pasalnya, hingga hari ini, masih banyak petani yang mencampurkan tembakaunya dengan bahan-bahan lainnya. Alasannya beragam, tetapi utamanya berkaitan dengan keyakinan petani bahwa tembakau yang dicampur gula bakal mengalami peningkatan kualitas dan memiliki harga jual tinggi.

Praktik mencampurkan gula ke tembakau nyatanya justru menambah ongkos pascapanen yang mesti ditanggung petani. Pujo mengungkapkan bahwa cara pengolahan tembakau tanpa gula seperti yang diajarkan PPL justru membawa lebih banyak keuntungan.

"Kami sudah menerapkan standar tembakau non gula, sehingga walaupun dijemur dengan angin, tanpa matahari, tetap bisa kering," ucapnya.

Ria Wati, PPL Desa Candisari, Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung, menuturkan bahwa program demonstration farm yang digagas Distanbun Provinsi Jawa Tengah mulai mengurangi kebiasaan buruk tersebut. "Sudah mulai berkurang, mereka sudah mulai ikut mengurangi gula. Tetapi harapannya petani, dengan kualitas yang bagus pembeliannya juga tetap bagus," ucapnya.

Tentunya, ada banyak kesulitan yang mesti dihadapi penyuluh seperti Ria. Perempuan itu mengungkapkan bahwa beberapa petani mesti melihat keberhasilan petani lainnya untuk bisa ikut menerapkan pola pengolahan yang sama.Ria berharap, program demonstration farm untuk petani tembakau bisa terus berlanjut.

"Kami baru mengikuti program demonstration farm tahun ini, di Kecamatan Bansari baru pertama kali. Jadi kami harus mengubah pola pikir penggunaan bibit yang masih muda ke yang agak tua, jarak bibit, pokoknya pengolahan lahan dan lain sebagainya. Itu tidak bisa kami langsung penyuluhan. Dengan demonstration farm seluas 5 hektare ini diharapkan masyarakat bisa mengikuti nantinya," ucapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper