Bisnis.com, PALEMBANG – Pengembangan jaringan gas di wilayah Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan skema Compressed Natural Gas (CNG) clustering telah mencapai 50%.
Direktur Utama PT PGN Tbk Arief Setiawan Handoko menyebut dari target sambungan rumah (SR) sebanyak 7.000 ribu SR, saat ini jaringan gas yang telah terpasang sebanyak 3.500 SR.
“Jumlah pelanggan ini akan terus mengalami peningkatan seiring dengan infrastruktur [jargas] yang terus dibangun,” ungkap Arief dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis di Palembang, Selasa (1/10/2024).
Dia menerangkan, penggunaan CNG clustering di wilayah Kabupaten Sleman dikarenakan wilayah tersebut belum terjangkau oleh jaringan pipa transmisi maupun distribusi gas bumi.
Oleh karena itu, gas bumi dari Kabupaten Blora diangkut dalam bentuk CNG menggunakan truk gas transport module (GTM), untuk kemudian dikompres untuk diturunkan tekanannya sebelum penyaluran ke rumah-rumah pelanggan.
Arief menambahkan, program jargas yang telah realisasikan juga diharapkan mengurangi kegiatan impor LPG, termasuk konsumsi LPG bersubsidi di Tanah Air.
Baca Juga
“Karena LPG masih impor, maka jargas akan membantu mengurangi beban arus impor dan subsidi LPG. Mudah-mudahan penggunaan jargas semakin banyak dicontoh ibu-ibu lain agar masak lebih efisien dan cepat,” imbuhnya.
Dia juga mengimbau agar seluruh tim PGN yang bertugas di area Yogyakarta dapat menggencarkan sosialisasi pemanfaatan jargas kepada masyarakat. Termasuk juga memberikan edukasi terkait keselamatan penggunaan gas bumi.
“Safety adalah nomor satu bagi kita. Maka penting diinformasikan bahwa kalau gas bumi sifatnya lebih ringan udara. Kalau ada kebocoran, gas bumi mudah terdeteksi karena diberi aroma pembau, sehingga valve bisa segera ditutup oleh pelanggan,” jelas Arief.