Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akhir Tahun 2024, Inflasi Bulanan di Jateng Naik Tipis

BPS mencatat inflasi pada Desember 2024 mengalami kenaikan sebesar 0,57% dibanding bulan sebelumnya.
Pengunjung memilih minyak goreng kemasan./Bisnis-Fanny Kusumawardhani.
Pengunjung memilih minyak goreng kemasan./Bisnis-Fanny Kusumawardhani.

Bisnis.com, SEMARANG — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Jawa Tengah pada pengujung tahun 2024 mengalami peningkatan. Secara bulanan atau month-to-month (mtm), inflasi naik 0,57%. Sementara secara tahunan atau year-on-year (yoy), inflasi tercatat di angka 1,67%.

"Inflasi yoy terjadi karena kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks sepuluh kelompok pengeluaran," jelas Endang Tri Wahyuningsih, Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah, dalam konferensi pers yang digelar Kamis (2/1/2025).

Endang menjelaskan bahwa kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau memberikan andil terbesar bagi inflasi bulanan maupun tahunan di Jawa Tengah. Secara bulanan, kelompok pengeluaran tersebut memberikan andil 0,46% sementara secara tahunan, andilnya mencapai 0,60%.

Dilihat dari komoditasnya, inflasi terbesar disumbangkan oleh komoditas emas perhiasan, beras, minyak goreng, kopi bubuk, serta Sigaret Kretek Mesin (SKM). Sementara itu, komoditas yang menahan lanju inflasi adalah cabai merah, cabai rawit, bensin, telepon seluler, serta cabai hijau.

Indeks Harga Konsumen (IHK) Jawa Tengah pada Desember 2024 tercatat di angka 107,07. Endang menjelaskan bahwa IHK tertinggi tercatat di Kabupaten Rembang dengan 110,43 poin. Sementara IHK terendah berada di Kota Semarang dengan 106,09 poin.

"Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tegal sebesar 2,19% (yoy) dengan IHK sebesar 107,57 dan terendah terjadi di Kota Surakarta sebesar 1,50% dengan IHK sebesar 107,07," jelas Endang.

Pada perkembangan lainnya, sejumlah indikator perekonomian di Jawa Tengah ikut mengalami kenaikan pada Desember 2024. Nilai Tukar Petani (NTP) dilaporkan naik 0,73% dengan kenaikan harga Gabah Kering Panen (GKP) sebesar 0,92% di tingkat petani. Harga Gabah Kering Giling (GKG) juga dilaporkan naik 1,84%.

Tingkat Penghunian Kamar (TPK) pada November 2024 juga mengalami kenaikan sebesar 35,42%. Okupansi kamar hotel berbintang tercatat lebih tinggi dengan 47,12%, dimana TPK kamar hotel nonbintang tercatat di angka 22,88%.

Di sisi lain, indikator transportasi di Jawa Tengah tercatat mengalami penurunan baik untuk moda transportasi udara maupun laut. BPS Provinsi Jawa Tengah mencatat, jumlah kedatangan penumpang angkutan udara turun 0,50% pada Desember 2024. Penurunan yang lebih signifikan dialami oleh moda transportasi laut dengan penurunan jumlah kedatangan penumpang sebesar 20,39%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper