Bisnis.com, SEMARANG - PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) menjalin kolaborasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa Tengah, DKP Kabupaten Batang, serta Cabang Dinas Kelautan Wilayah Barat menggelar sosialisasi pelestarian hiu paus dan penguatan kawasan konservasi Ujungnegoro di Pantai Depok, Kabupaten Batang, pada Kamis (24/7/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh stakeholder lintas sektor termasuk nelayan dari Seturi, Depok, Ujungnegoro, Roban Barat dan Timur, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Batang, mahasiswa Universitas Diponegoro, serta sejumlah pelaku usaha.
Endi Faiz Effendi, Kepala DKP Provinsi Jawa Tengah, memberikan apresiasi atas inisiatif tersebut.
"Perjanjian Teknis ini bertujuan untuk mendukung pengembangan sumber daya kelautan dan perikanan di Kabupaten Batang, serta program perlindungan keanekaragaman hayati. Kami berharap kegiatan sosialisasi ini dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan laut," ujar Endi Faiz Effendi.
Kepala DKP Kabupaten Batang, Windu Suriadji, menyatakan bahwa pelestarian hiu paus menjadi bagian penting dari agenda nasional menuju blue economy.
"Dengan adanya kegiatan ini, kita berharap para nelayan dan masyarakat bisa langsung merasakan pentingnya menjaga spesies langka seperti hiu paus, yang terkadang masih melintas di perairan Batang. Ini menunjukkan bahwa ekosistem kita masih cukup sehat, dan sosialisasi ini sejalan dengan program nasional menuju blue economy, termasuk rencana perluasan kawasan konservasi laut. Pemerintah pusat menargetkan konservasi laut seluas 95,7 juta hektare pada 2049," tuturnya.
Baca Juga
BPI, sebagai pengelola Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang, telah melakukan berbagai inisiatif konservasi sejak tahun 2016.
Salah satu inisiatif yang sudah berjalan adalah pemasangan terumbu karang buatan serta penanaman mangrove di kawasan pesisir Kabupaten Batang.
"Kami sangat mendukung upaya pelestarian biodiversitas laut. Harapannya, pelestarian ini tidak hanya menjaga lingkungan, tetapi juga menjamin keberlanjutan hidup para nelayan di Batang," ujar General Manager Stakeholder Relation BPI, Aryamir H. Sulasmoro melalui Ahmad Lukman, CSR & CR Manager BPI.
Salah satu nelayan dari Roban Timur, Sriyono, memberikan testimoni atas upaya konservasi yang telah dilakukan BPI tersebut.
Sriyono menyebut program CSR yang dilakukan BPI ikut memberikan dampak positif bagi nelayan seperti dirinya.
"Terima kasih atas kepedulian PLTU Batang yang terus mendukung pelestarian wilayah pesisir dan peningkatan kualitas kehidupan nelayan, khususnya di Roban Timur dengan adanya program karang buatan dan rumah ikan," ujarnya.