Bisnis.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mendorong percepatan pengembangan pelabuhan di wilayahnya.
"Jawa Tengah harus punya daya dobrak untuk meningkatkan perekonomian," kata Luthfi saat menerima audiensi dari Sub Regional Head Pelindo Jawa, Purwanto Wahyu Widodo, serta Asosiasi Pelabuhan pada Jumat (22/8/2025).
Rencana pengembangan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang serta Pelabuhan Multipurpose Batang menjadi dua proyek strategis yang harus dipercepat. Luthfi menyebut, dua proyek pelabuhan itu akan semakin memacu geliat investasi dan perekonomian di Jawa Tengah.
“Harus segera dipercepat. Bupati dan Wali Kota sudah saya suruh buat kawasan-kawasan lagi. Maka pelabuhan ini penting. Nanti saya akan ngobrol lebih detail lagi dengan Dirut Pelindo," kata Luthfi.
Sebagai informasi, arus logistik di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang pada Semester I/2025 tercatat meningkat 9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan ini menunjukkan peran vital pelabuhan sebagai pusat distribusi logistik di Jawa Tengah.
Namun, peningkatan aktivitas di Pelabuhan Tanjung Emas juga diiringi dengan tantangan. Pada Mei 2025, pelabuhan itu sempat dilanda rob yang merobohkan pagar panel pembatas di kawasan Pos 1. Kejadian ini mendorong Pelindo untuk mengambil langkah mitigasi. Sebagai solusi jangka panjang, Pelindo berencana meninggikan struktur tanggul di kawasan pelabuhan untuk mengantisipasi kejadian serupa.
Di sisi lain, Pelabuhan Multipurpose Batang hadir sebagai solusi logistik baru, khususnya untuk mendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batang. Menurut Purwanto Wahyu Widodo, Pelabuhan Batang akan mulai beroperasi pada September 2025, setelah perizinannya selesai pada Agustus. "Pelabuhan Batang itu untuk mendukung kegiatan di KEK Batang," jelas Purwanto.
Pelabuhan ini akan melayani pelanggan pertamanya, PT KCC, perusahaan asal Korea Selatan yang membutuhkan akses logistik lebih cepat untuk mengangkut bahan baku dari Bangka Belitung. Produk jadi dari Batang nantinya akan diekspor melalui Pelabuhan Tanjung Emas.