Bisnis.com, SEMARANG - Pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) di Kota Semarang mulai memasuki tahap penyiapan lahan.
Hal ini ditandai dengan dimulainya proses penimbunan sampah oleh tanah dan pelapisan geomembran di zona buang 1 dan zona buang 2 TPA Jatibarang.
Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Semarang Gunawan Saptogiri menjelasakan, proses penimbunan akan terdiri dari dua tahap. Tahap pertama yakni penambahan lapisan tanah sebanyak 20 cm, diselingi dengan pelapisan membran, kemudian dilanjutkan dengan penimbunan tanah tahap kedua setebal 50 cm.
"Setelah itu semua selesai, akan dilakukan penanaman atau instalasi pipa untuk diambil gas metana-nya, menggerakkan turbin dan baru bisa menghasilkan listrik," ungkap Gunawan, Senin (13/11/2017).
Pihaknya memperkirakan untuk proyek tersebut rampung secara keseluruhan pada Oktober tahun depan.
"Setelah Oktober 2018, kita siap jual listriknya ke PLN," lanjutnya.
Seperti diketahui, PLTSa berdaya 1,3 megawatt ini diciptakan sebagai solusi dari masalah menumpuknya sampah di Kota Semarang. Pada tahun 2017 ini saja, tercatat ada sebanyak total 1.200 ton sampah dihasilkan oleh penduduk Kota Semarang, dimana 80 persen dari jumlah tersebut setiap harinya dikirimkan ke TPA Jatibarang dan sisanya diolah melalui bank sampah di masing-masing kelurahan.
Proyek senilai Rp71 miliar ini adalah buah kerja sama Pemerintah Kota Semarang, Kementrian PUPR, dan Kerajaan Denmark dalam upaya mengubah limbah manusia menjadi energi terbarukan melalui teknologi landfill gas. Kota Semarang sendiri kini telah ditetapkan menjadi salah satu dari tujuh kota percontohan pengelolaan sampah menjadi energi listrik.