Bisnis.com, SEMARANG – PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) mengucurkan investasi Rp25 triliun untuk menyelesaikan saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) 500 kV berserta infrastruktur pendukungnya untuk jalur distribusi dari pembangkit di utara Jawa.
General Manager PLN Unit Induk Jawa Bagian Tengah II (UIP JBT II) Amihwanuddin mengatakan hingga 2019 akan ada 7.220 Mega Watt (MW) listrik yang akan masuk dalam sistem dari wilayahnya. Dengan besarnya kapasitas yang akan masuk, maka kebutuhan sutet menjadi sangat mendesak dan tidak dapat diundur.
“Kami dahulukan penyelesaian SUTETnya, [sebagai contoh] PLTU Batang pada Mei 2018 sudah mulai tes-tes produksi, sehingga energize dia [pasti masuk kedalam jaringan distribusi PLN] di 2019,” kata Amihwanuddin di Semarang, Kamis (16/11/2017).
Dari investasi internal PLN ini, kata dia, sebesar Rp15 triliun akan dimanfaatkan untuk pembangunan SUTET 500KV sepanjang 513 kilometer yang terbentang dari Pembangkit Tanjung Jati di Ungaran – Batang - Indramayu dan berakhir di Cibatu, Jawa Barat di Kawasan Industri Deltamas.
“Kalau sutetnya saja Rp15 triliun, kalau tambah dengan gardu induk dan saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 150 Kv tambah 10 Triliun, jadinya total Rp25 triliun,” katanya.
Lebih lanjut, dia menambahkan, saat ini PLN telah memulai mempercepat pekerjaan fisik pembangunan tower evakuasi listrik itu. Hingga November ini konstruksi fisik telah rampung sekitar 10%-15%.
“Sedangkan tanah masyrakat sudah bebas 100%. Kendala hanya untuk tanah desa dan hutan lindung. Tapi sekarang kami sedang carikan gantinya dan tebang pohonnya. Dari Kementerian sudah terbit izinnya [untuk tukar guling],” katanya.