Bisnis.com, SEMARANG - Pertumbuhan indeks harga properti komersial di Kota Semarang pada triwulan ke IV tercatat sebesar 109,22 naik sebesar 0,09 quarter to quarter (qtq) atau 0,05% dibandingan tahun lalu. Namun, pertumbuhan tersebut dinilai lebih lambat dibandingkan pada triwulan ke III yang mencapai 0,15 (qtq) atau 1,23%.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Hamid Ponco Wibowo mengatakan, pertumbuhan indeks harga properti pada setiap triwulannya didorong oleh meningkatnya harga jual apartemen dan rata-rata sewa kamar hotel seiring dengan meningkatnya hunian yang ada di Semarang.
"Kenaikan harga sewa kamar hotel juga mendorong pertumbuhan harga properti secara tahunan. Indeks pasokan properti komersial tercatat sebesar 101,36 naik sebesar 0,12% dibandingkan tahun lalu. Namun masih tetap stabil jika dibandingkan triwulan sebelumnya," Kata Hamid dalam keterangan rilis (29/1/2018).
Kenaikan indeks secara tahunan didorong oleh meningkatnya pasokan apartemen sebesar 4,76% ketimbang tahun lalu dan kamar hotel sebesar 12,83%. Sementara itu, indeks permintaan properti secara komersial tercatat 104,37 naik 0,20% (qtq) atau 1,92% ketimbang tahun sebelumnya.
Meningkatnya permintaan secara triwulan dipengaruhi oleh tingkat hunian kamar hotel sebesar 4,97% (qtq). Kenaikan hunian kamar diikuti oleh tingkat hunian apartemen 2,33% (qtq). Perhotelan secara tahunan mengalami kenaikan cukup signifikan dibandingkan dengan tahun lalu mencapai 17,87% sementara apartemen mencatatkan pertumbuhan 17,56%.
"Perhotelan di Jateng terus tumbuh seiring dengan bertambahnya jumlah hotel yang ada, dan kecenderungan masyarakat sering menggunakan hotel untuk mengadakan pertemuan, serta banyaknya apartemen baru di Semarang membuat bisnis apartemen terus tumbuh," tambahnya.
Selain itu, penyaluran kredit tercatat mengalami pertumbuhan 9,75% ketimbang tahun lalu serta lebih tinggi jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 8,86%. Hamid menambahkan, kepemilikan kredit apartemen tipe menengah mengalami pertumbuhan 35,51% pada triwulan IV tahun 2017.