Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kota Semarang Diganjar Paling Layak Huni, Ini Kata Hendrar

Kota Semarang menjadi salah satu kota metropolitan yang paling layak huni berdasarkan hasil survei yang dilakukan Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Indonesia.
Kawasan Simpang Lima Semarang/skyscrapercity.com
Kawasan Simpang Lima Semarang/skyscrapercity.com

Bisnis.com, SEMARANG—Kota Semarang menjadi salah satu kota metropolitan yang paling layak huni berdasarkan hasil survei yang dilakukan Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Indonesia.

"Ini merupakan capaian positif. Kalau puas, tentu saja belum, " kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, di Semarang, Senin, menanggapi hasil survei kota metropolitan layak huni itu.

Dari hasil survei IAP setidaknya ada tujuh kota layak huni di Indonesia, yakni Solo dengan indeks layak huni 66,9 persen, Palembang 66,6 persen, dan Balikpapan sebesar 65,8 persen.

Kemudian, Denpasar dengan indeks layak huni sebesar 65,5 persen, disusul Tangerang Selatan 65,4 persen, Semarang sebesar 65,4 persen, dan Banjarmasin 65,1 persen.

Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi, mengatakan survei yang menempatkan Semarang dalam tujuh besar kota layak huni itu membuktikan hasil kerja keras yang dilakukan.

Sebagai kota metropolitan, kata dia, Semarang identik dengan banyaknya permasalahan perkotaan yang lebih kompleks dibanding kota lain karena populasi penduduknya yang besar.

"Permasalahannya, seperti tingkat biaya hidup yang tinggi, semakin sempitnya lahan hunian, hingga kebutuhan transportasi masyarakat yang semakin meningkat," katanya.

Menurut dia, berbagai upaya terus dilakukan Pemerintah Kota Semarang untuk meningkatkan kenyamanan masyarakat, seperti penggratisan sejumlah fasilitas publik.

"Seperti, fasilitas berobat gratis, sekolah gratis, hingga rekreasi gratis. Sebagai kota metropolitan, pertumbuhan Kota Semarang sangat cepat dan dinamis," kata politikus PDI Perjuangan itu.

Kuncinya, kata dia, pemerintah daerah harus terus bergerak dan berinovasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, mulai air bersih, transportasi umum, ruang terbuka hijau, hingga fasilitas ramah difabel.

Untuk sektor transportasi umum, kata dia, Pemkot Semarang sudah mengoperasikan enam koridor Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang dan tahun ini rencananya ditambah satu koridor baru.

Mengenai kebutuhan air bersih, diakuinya, selama ini Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Moedal Kota Semarang baru bisa mencukupi 62 persen kebutuhan air bersih masyarakat Semarang.

"Namun, tahun ini kami bangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Semarang Barat untuk menambah pasokan air bersih bagi masyarakat Kota Semarang," kata Hendi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Writer
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper