Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KONSUMSI IKAN di DIY Diakui Rendah Tapi Enggan Disebut Terendah

Pemerintah Daerah (Pemda) DIY tidak setuju dengan pernyataan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti yang menyebut Bumi Mataram sebagai daerah yang tingkat konsumsi ikannya paling rendah se-Indonesia. Namun, untuk pernyataan konsumsi ikan masih rendah sangat diamini.

Bisnis.com, YOGYAKARTA—Pemerintah Daerah (Pemda) DIY tidak setuju dengan pernyataan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti yang menyebut Bumi Mataram sebagai daerah yang tingkat konsumsi ikannya paling rendah se-Indonesia. Namun, untuk pernyataan konsumsi ikan masih rendah sangat diamini.

Kepala Bidang Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan DIY Suwarman Partosuwiryo mengatakan, menurut peringkat yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2016, DIY bukan provinsi yang tingkat konsumsinya paling rendah, tapi nomor dua paling rendah. Yang paling rendah adalah Jawa Tengah.

Ia menyatakan konsumsi ikan di DIY sebanyak 23,4 kilogram per kapita per tahun dengan jumlah ketersediaan sejumlah 30,25 kilogram per kapita per tahun. "Kalau konsumsi kan yang ngitung BPS. Kalau 2017 angkanya belum keluar. Enggak tahu Bu Susi angkanya dari mana. Kalau terendah tidak benar. Posisi 2016, lo. Tapi saya enggak tahu apakah Bu Susi sudah punya angkanya atau gimana. Namun setahu saya belum keluar yang baru," ucapnya melalui sambungan telepon, Rabu (21/2).

Saat berkunjung ke Sleman, Menteri Susi sempat menyebut DIY sebagai daerah yang tingkat konsumsi ikannya terendah se-Indonesia. Untuk pernyataan itu, Suwarman memang kurang setuju, tapi ia sangat mengamini perkataan Sang Menteri terkait rendahnya konsumsi ikan masyarakat DIY.

Menurutnya, rata-rata konsumsi ikan nasional berada di angka 42,6 kilogram per kapita per tahun atau jauh dari angka 23,4 kilogram. Besar dugaan yang jadi penyebab adalah budaya orang DIY yang sejak dulu tidak akrab dengan ikan, tapi lebih banyak mengandalkan tahu dan tempe sebagai sumber protein.

Ia mengatakan, orang DIY baru mulai suka makan ikan sejak beberapa tahun terakhir. Tepatnya sejak kampanye Gerakan Makan Ikan [Gemarikan] gencar dikampanyekan. Dengan kampanye yang semakin gencar, harapannya ikan bisa kian digemari masyarakat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Writer
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper