Bisnis.com, YOGYAKARTA -- BPD DIY menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit dan pembiayaan pada 2018 sebesar 11,2% dari tahun lalu, lebih tinggi dari realisasi pertumbuhan kredit pada 2017.
Bank BUKU II itu membidik penyaluran kredit dan pembiayaan tahun ini sebesar Rp7,31 triliun, naik 11,2% dibandingkan dengan realisasi kredit pada 2017 sebesar Rp6,58 triliun (year-on-year/ y-o-y). Pada 2017 pertumbuhan kredit sebesar 9,80% y-o-y.
Target penyaluran kredit dan pembiayaan pada tahun ini yang sebesar Rp7,31 triliun akan disumbang mayoritas oleh kredit produktif sebesar Rp4,02 triliun atau 55%.
Sisanya, sebesar 45% atau Rp3,29 triliun berasal dari kredit konsumtif. Tahun ini BPD DIY berencana menggenjot kontribusi lebih besar dari kredit produktif. Ini terlihat dari data kredit sejak 2013 hingga 2017, kredit konsumtiflah yang mendominasi penyaluran kredit.
Direktur Utama BPD DIY Bambang Setiawan mengatakan Kredit Usaha Rakyat (KUR), kredit infrastruktur, dan UMKM masih menjadi penopang pertumbuhan kredit dan pembiayaan.
"Ada beberapa kredit sindikasi pembiayaan di bidang infrastruktur, utamanya jalan tol, yang sedang kami cermati, tapi belum final," kata Bambang kepada Bisnis, Senin (26/2/2018).
Dari sisi UMKM, nasabah UMKM mayoritas berasal dari perdagangan dan industri rumah tangga, diikuti industri pengolahan, perikanan, pertanian, dan industri pendukung pariwisata.
Dalam Rencana Bisnis Bank 2018 BPD DIY, target penyaluran KUR sebesar Rp300 miliar atau naik 29,03% y-o-y. Adapun, target kredit sektor kelautan dan perikanan sebesar Rp32 miliar atau meningkat 8,44% y-o-y dan kredit sektor pertanian sebesar Rp97 miliar atau bertumbuh tipis 0,25% y-o-y.