Bisnis.com, SEMARANG - Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pamali Juwana menggenjot penyelesaian proyek normalisasi Sungai Banjir Kanal Timur (BKT) tahap pertama mulai Jembatan Majapahit, sampai hilir di wilayah Tambahlorok kelurahan Tanjung Emas Semarang, sepanjang 6.5 km.
Kepala BBWS Pamali Juwana Rubhan Ruziyatno menuturkan, proyek normalisasi sudah dimulai sejak Desember 2017 itu sesuai kontrak berakhir pada pertengahan tahun 2019 mendatang. Kendati demikian Ribuan meminta kepada pelaksana proyek dengan anggaran mencapai Rp500 miliar itu dapat mempercepat pengerjaan normalisasi dengan target waktu penyelesaia hingga akhir 2018.
Dia menjelaskan, untuk normalisasi tahap I, dibagi menjadi tiga paket. Paket 1 mulai hilir sampai jembatan Kereta Api di kelurahan Kaligawe, paket dua dari jembatan Kereta Api sampai Jembatan Citarum dan untuk paket 3 dari Jembatan CItarum sampai Jembatan Majapahit.
"Saat ini normalisasi memang baru mencapai sekitar 2% dan kami minta untuk dilakukan percepatan para kontraktor agar diakhir 2018 sudah selesai semua untuk tahap I,"katanya Senin (2/4/2018).
Dia mengaku saat ini masih ada sedikit kendala untuk normalisasi dibagian hilir. Kendala itu adalah masih adanya 143 hunian yang sampai saat ini dihuni oleh masyarakat dan adanya pipa gas. Untuk itu pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah, masyarakat yang masih berada di wilayah kerja, untuk bisa segera di relokasi agar pembangunan bisa berjalan dengan lancar.
"Kalau untuk pipa gas kita sudah koordinasi dengan pihak pengelola nanti ada pendampingan. Untuk hunian rencananya minggu depan sudah ada 73 yang akan direlokasi ke Rusun,"ujarnya.
Baca Juga
Menurutnya, untuk normalisasi di wilayah hilir merupakan yang cukup berat karena sebagain lahan digunakan untuk tambak ikan. Wilayah yang saat ini masih berupa tambah nantinya akan dibangun tanggul. Sebelum dibangun tanggul tambak harus dikeringkan dulu, dengan menggunakan alat khusus penyedot lumpur.
"Iya harus kering dulu. Nanti setelah kering baru kita timbun untuk dibangun tanggul, karena jika tidak dikeringkan maka tidak akan kuat," tambahnya.
Dijelaskan Rubhan, nanti dibagian hilir lebar permukaan sungai mencapai 90 meter lebih sementara di hulu nanti semakin sempit menjadi 60 meter. Sementara untuk tanggulnya nanti akan berbentuk trapesium setinggi tiga mater dan kedalaman sungai setelah dinormalisasi akan menjadi 3 meter.