Bisnis.com, SEMARANG -- Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Jawa Tengah (Jateng) menyiapkan Rp23,2 triliun untuk melayani penukaran uang jelang Idulfitri tahun ini, meningkat 14% dibandingkan periode yang sama pada 2017.
Pasalnya, permintaan penukaran uang selalu meningkat tajam menjelang hari raya. BI Jateng melayani penukaran uang untuk beberapa kota yakni Semarang, Tegal, Solo, dan Purwokerto pada 21-24 Mei 2018.
Khusus untuk Semarang, penukaran dilaksanakan di Gelanggang Olahraga Tri Lomba Juang.
Kepala Perwakilan BI Jateng Hamid Ponco Wibowo menuturkan tahun ini pihaknya lebih siap dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat untuk penukaran uang.
"Tahun ini, kami lebih siap menghadapi Lebaran dengan menyiapkan empat armada truk untuk melayani masyarakat dalam menukarkan uang, dengan mengambil nomor antrian terlebih dahulu," ujarnya, Senin (21/5/2018).
Selain itu, BI Jateng juga bekerja sama dengan 58 bank terdiri dari 6 bank pemerintah, 2 bank swasta, dan 50 BPR di Semarang. Dengan demikian, masyarakat tidak harus ke BI langsung untuk menukarkan uang dan cukup pergi ke bank-bank terdekat.
Hamid menuturkan pihaknya juga menyediakan jasa penukaran yang di beberapa rest area sepanjang jalur mudik untuk mengakomodasi para pemudik yang hendak menukarkan uang.
"Kami mengantisipasi para pemudik yang ingin menukarkan uang dengan memberikan layanan ke rest area. Untuk saat, ini baru rest area Ungaran yang ada penukaran uang pada 5-7 Juni 2018," sebutnya.
Dalam sehari, BI bisa melayani 800 orang yang hendak menukarkan uang khusus di Semarang. BI juga menyediakan paket penukaran uang sebesar Rp3,7 juta dengan 100 pecahan Rp20.0000, 100 pecahan Rp10.000, 100 pecahan Rp5.000, dan 100 pecahan Rp2.000.
Menurut Hamid, jumlah uang yang disediakan khusus untuk Semarang mengalami kenaikan 14% dibandingkan tahun lalu. Pada 2017, BI Jateng menyediakan Rp8,6 triliun dan tahun ini meningkat menjadi Rp9,7 triliun khusus untuk Kota Semarang.
Untuk Solo, jumlahnya meningkat 11% dari Rp4,6 triliun menjadi Rp5,1 triliun. Sementara itu, untuk Purwokerto menurun 5% dari Rp3,8 triliun menjadi Rp3,6 triliun dan Tegal bertambah 40% dari Rp3,3 triliun menjadi Rp4,6 triliun.