Bisnis.com, SEMARANG – Kisah inspiratif dicatatkan Kasatlantas Polres Batang, AKP Adiel Aristo, saat bertugas mengamankan arus balik Lebaran 2018.
Ia rela menerjang padatnya arus lalu lintas di tol fungsional Semarang-Batang guna menjemput bayi yang tertinggal di rest area Rawa Branten, Kendal, Senin (18/6/2018).
Kasatlantas Polres Batang, AKP Adiel Aristo, mengatakan bayi itu tertinggal karena orang tuanya lupa saat tengah berhenti di rest area Rawa Branten, Senin sore. Orang tua bayi itu mengadu kepadanya saat tengah bertugas mengatur arus lalu lintas di Pos Kutasari, Gringsing.
“Saat itu saya sedang berjaga di Pos Kutasari, Gringsing. Kondisi lalu lintas sangat crowded karena macet arus balik. Tiba-tiba ada mobil yang berhenti dan penumpangnya mengadu kalau kehilangan bayi,” ujar Adiel saat dihubungi Semarangpos.com, Selasa (19/6/2018).
Orang tua yang mengendarai mobil Toyota Vellfire berpelat nomor B 1592 UYO itu mengaku anaknya hilang. Mereka kehilangan anaknya setelah berhenti di rest area Rawa Branten, Kendal.
“Saat ditanya, keduanya terlihat panik. Saya kemudian tanya lagi, mereka terakhir berhenti di mana? terakhir melihat anaknya di mana? Bagaimana ciri-cirnya? Untungnya mereka bisa menjawab,” terang Adiel.
Menurut keterangan orangtuanya, mereka terakhir berhenti di rest area Rawa Branten yang masuk wilayah Kendal. Saat itu anak tersebut tertidur di kursi belakang.
Mendengar penuturan orang tua yang kehilangan bayinya itu, Adiel pun bergerak cepat. Ia memilih mengendarai motor untuk menerjang arus lalu lintas yang tengah diberlakukan sistem contraflow sejauh 10 km di tol Semarang-Batang.
Dia berpikir harus secepatnya sampai di rest area terakhir tempat rombongan tersebut berhenti. Benar saja, saat sampai di rest area tersebut ada seorang anak berusia dua tahun yang menangis.
“Saat sampai di sana, ternyata bayi itu sudah diamankan petugas. Feelling saya mengatakan anak itu adalah bayi yang tertinggal. Langsung saya bawa dan kembali ke Pos Kutasari," tegas Adiel.
Dia pun langsung menyerahkan anak tersebut ke orangtuanya. Adiel mengaku tak sempat bertanya soal identitas dan tujuan rombongan tersebut.
"Ya suasana orang tua panik, jalanan crowded. Yang terpenting semua bisa melanjutkan perjalanan dengan selamat. Orang tuanya pun sempat akan memberi sesuatu, tapi saya tolak karena harus kembali mengatur jalanan," ungkapnya.
Dia mengimbau ke pemudik yang kembali ke arah Jakarta agar memerhatikan rombongan serta barang bawaanya. Selain itu, selalu menjaga kondisi karena jalanan macet sering menganggu konsentrasi.