Bisnis.com, SEMARANG – Beragam kegiatan yang digelar pada Dieng Culture Festival (DCF) 2018 di Dataran Tinggi Dieng, menyedot sekitar 150.000 wisatawan dari penjuru nusantara dan negara tetangga. Jumlah itu meningkat dibandingkan tahun lalu.
“Pengunjung tahun ini lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya, yakni berkisar antara 100-150.000 pengunjung dari dalam maupun luar negeri. Mereka menyaksikan rangkaian kegiatan DCF ysng digelar selama tiga hari,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banjarnegara Dwi Suryanto dalam keterangan pers Senin (6/8/2018)
DCF IX yang digelar pada 3-5 Agustus 2018 menyuguhkan sejumlah rangkaian kegiatan, di antaranya ‘Jazz Atas Awan’, ‘Senandung di Atas Awan, Sendratari Dieng, Festival Domba Batur, Festival Desa Wisata, Festival Tumpeng, pentas seni dan tari tradisional, pesta lampion, kirab dan parade budaya, serta pemotongan rambut gimbal.
Dia mengatakan, DCF tahun 2018 menjadi even yang berbeda dari tahun tahun sebelumnya.
Selain menjadi sarana promosi pariwisata yang menawarkan keindahan alam dan keunikan tradisi budaya, even tahunan ini juga sebagai ajang memopulerkan sekaligus menjual berbagai potensi yang ada di Banjarnegara.
“Even besar yang telah populer dan mendunia ini sekaligus menjadi ajang promosi beragam potensi yang dimiliki Banjarnegara,” kata Dwi.
Baca Juga
Ditambahkan, berbagai potensi tradisi budaya kawasan Dataran Tinggi Dieng, terutama prosesi pencukuran rambut gimbal yang diawali dengan kirab budaya oleh para pemangku selalu menjadi daya tarik wisatawan dalam maupun luar negeri.
Pada tahun ini, ritual warisan leluhur tersebut diikuti sebanyak 12 anak berambut gimbal yang berasal dari keluarga tidak mampu.
“Permintaan mereka beragam, ada yang minta tempe gembus. Meskipun tempe gembus harganya murah tetapi di kawasan Dataran Tinggi Dieng tidak ada. Sehingga harus mencari ke Banjarnegara atau daerah lainnya,” jelasnya.
Sementara itu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap penyelenggaraan DCF tahun berikutnya atau DCF X lebih sempurna. Terlebih pada penyelenggaraan DCF IX telah ada kesimpulan, even tahunan tersebut diminati wisatawan dan banyak yang menunggu pelaksanaannya.
“Sehingga tinggal perencanaannya dari pendaftaran pengunjung, persiapan, serta perencanaan lingkungan terutama terkait kemacetan dan sampah. Diharapkan mulai tahun ini panitia sudah menyiapkan untuk penyrkenggaraab DCF tahun depan. Kalau acaranya makin hari kian bagus," tuturnya.
Ganjar menambahkan, konsep pengembangan Dieng sudah selesai sejak tahun lalu. Bahkan tahun depan pembangunan fisik dimulai, apalagi dengan adanya jalan tembus dari Kabupaten Batang menuju Dieng maka akan semakin bertambah jalur menuju “Negeri di Atas Awan”.
“Syukur-syukur kalau berkembang nanti kita buatkan kereta gantung, sehingga parkirnya tidak di kawasan Dieng, tetapi di sini (Kawasan Candi Arjuna) hanya untuk jalan-jalan biar asyik,” katanya.