Bisnis.com, SEMARANG -- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) telah menyiapkan sejumlah langkah penanggulangan dampak kekeringan yang melanda sejumlah wilayah.
Kepala Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Distanbun Jateng Catur Wahyudi mengungkapkan setidaknya sudah ada enam langkah penanggulangan dari pemerintah. Yang utama adalah melakukan pompanisasi berbagai sumber air permukaan.
Selain itu, kebutuhan air diatur dan dijadwalkan dengan lebih efisien.
"Perlu melakukan penanaman dengan jenis pertanaman yang tidak terlalu memerlukan air banyak. Penanaman varietas tahan kekurangan air seperti palawija, hortikultura, dan lain-lain," katanya kepada Bisnis, Senin (27/8/2018).
Selain itu, pihaknya juga mendorong pengembangan budidaya pagi gogo dan memberi bantuan pada para petani yang lahannya puso.
"Ada juga asuransi pertanian," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Kepala Distanbun Jateng Yuni Astuti mengungkapkan total lahan padi yang terdampak kekeringan mencapai 4.201,5 ha. seluas 130,5 ha di antaranya puso.
"Padi terkena 4.201,5 ha include puso 130,5 ha antara lain di Kendal, Demak, Brebes, Pemalang, dan Pekalongan," katanya kepada Bisnis.
Selain padi, tanaman pangan lain yang terdampak kekeringan antara lain jagung dan kedelain. Namun, lahan puso keduanya tidak sebanyak lahan padi.
Untuk jagung, hanya 32 ha yang terdampak kekeringan di wilayah Purworejo dan Banjarnegara. Sebanyak 16 ha di antaranya puso.
Untuk kedelai, luas lahan yang termpak kekeringan mencapai 594 ha di Grobogan dan Cilacap. "Belum ada puso," tuturnya.