Bisnis.com, SEMARANG - PT Jasa Marga memastikan tol Semarang-Batang akan beroperasi pada Desember 2018 mendatang. Kendati demikian, pembebasan lahan tol sepanjang 75 kilometer tersebut belum sepenuhnya bebas.
Direktur Utama PT Jasa Marga, Desi Arryani mengatakan, progres pengerjaan tol Semarang-Batang sudah mencapai 93%.
Dia menargetkan, penyelesaian pengerjaan fisik konstruksi tol seluruhnya hingga (30/11/2018). Sementara pengerjaan tol Semarang-Batang sendiri telah dibagi menjadi 5 seksi.
"Ini kita terus kejar pengerjaan fisiknya. Kendalanya memang pembebasan tanah. Kalau belum bebas belum bisa dikerjakan," kata Desi Rabu (17/10/2018).
Menurutnya, target pembebasan lahan untuk tol Semarang-Batang rampung pada September 2018. Kendati demikian, karena ada sejumlah permasalahan target tersebut mundur sampai akhir Oktober 2018.
Beberapa lahan yang belum bebas sebetulnya tidak banyak. Utamanya lahan tambahan di koneksi simpang susun Krapyak Kota Semarang. "Lalu ada pesantren yang belum pindah. Tapi tanggal 20 November dipastikan sudah pindah dan akan dibongkar, " jelasnya.
Baca Juga
Menurutnya, pembebasan seluruh lahan penting artinya untuk memastikan agar tol Semarang-Batang bisa tepat beroperasi setelah tanggal 20 Desember 2018. Rencananya, uji kelayakan operasi tol akan dilaksanakan pada 1-20 Desember 2018.
"Biasanya dioperasikan tanpa tarif seminggu setelah itu baru dioperasikan dengan tarif. Targetnya setelah 1 Januari 2019 operasi dengan tarif. Jadi operasional tol sudah dimulai di akhir Desember, " ujarnya.
Sementara Direktur Utama PT Jasa Marga Semarang-Batang, Ari Iriyanto menambahkan, total ruas tambahan tol sepanjang 75 kilometer itu mencapai 67 hektare.
Namun untuk kontruksi ruas utama atau main road hanya terkendala dua bidang bangunan yakni pesantren dan masjid di wilayah Ngaliyan.
"Tapi kami terus berupaya pada akhir Oktober 2018 semuanya bisa selesai. Tentu dengan koordinasi dan sinergi semua pihak agar akhir tahun tol ini bisa dioperasikan, " jelasnya.