Bisnis.com, SEMARANG – PT Indonesia Power Unit Pembangkitan (UP) Semarang mengelontorkan Rp5,8 triliun untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) blok 3.
Apabila blok 3 beroperasi nantinya akan menambah daya listrik sebesar 779 Megawatt (MW). Di sisi lain, Indonesia Power UP Semarang berkontribusi sebanyak 20% dari total kebutuhan listrik di Jateng.
Kapasitas listrik yang dihasilkan Indonesia Power UP Semarang saat ini sebesar 900 MW dari 2 blok yang tersedia. Sehingga, pihaknya merasa perlu untuk menambah satu blok lagi guna memperbanyak pasokan listrik.
Pelaksana General Manager PT Indonesia Power UP Semarang Eko Yuniarto mengatakan, pembangunan blok 3 sudah dilakukan sejak Februari lalu dan rencananya akan selesai Oktober 2020 mendatang. Diharapkan, pembangunan blok baru bisa menambah pasokan listrik di Jateng.
"Sudah sejak Februari lalu kami melakukan proses pembangunan blok 3. Meskipun saat ini baru 10% dalam tahap pengerjaannya, tapi kami optimistis proyek ini akan selesai tepat waktu," kata Eko, Kamis (29/11/2018).
Manager Operasi Indonesia Power UP Semarang Doni Bakar menjelaskan, jika pembangunan blok 3 kali ini merupakan efisiensi. Efisiensi yang dimaksud adalah jumlah total bahan bakar yang digunakan untuk menjalankan pembangkit dan menghasilkan tenaga listrik sebanyak 62%.
Saat ditanya apakah pengoperasian blok 3 nantinya akan menambah jumlah kontribusi Indonesia Power terhadap kebutuhan listrik di Jateng, Doni menyebut pihaknya belum menghitung secara detail.
Menurut Doni, apabila melihat pembangunan pembangkit di beberapa daerah seperti Batang, Cilacap dan Tanjung Jati, bisa terjadi dua kemungkinan.
"Kalau jumlah pasokan listrik pasti naik, tapi kalau ditotal kontribusi nanti lihat pembangunan pembangkit yang lain. Ada pembangunan pembangkit juga di beberapa daerah di Jateng, malah bisa turun persentase kontribusinya apabila semua pembangkit sudah jalan," katanya.