Bisnis.com, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berkeliling untuk mengecek lokasi-lokasi yang tergenang banjir dan rob di Kota Semarang, Selasa (4/12/2018).
Awalnya Ganjar dan rombongan mengunjungi warga di Kampung Purwosari Kelurahan Tambakrejo Kecamatan Gayamsari. Di sana, ia melihat rumah-rumah warga yang tergenang dan berdialog dengan warga.
"Sudah dua hari pak, air masuk sampai rumah," kata Wiwin,48, salah satu warga yang saat mengadu (wadul) ke Gubernur.
Wiwin juga memperlihatkan kepada Ganjar dapur umum yang sengaja dibuat untuk konsumsi warga.
"Ada dua RW pak yang terdampak, ratusan warga tidak dapat bekerja dan beraktivitas seperti biasa karena banjir ini. Kami masak untuk warga, makanan dari bantuan Kecamatan dan BPBD," tambahnya.
Meski dalam kondisi bencana, namun Ganjar tidak ingin membuat warga sedih. Sesekali, ia melempar candaan dan membuat warga tertawa.
Ganjar juga meninjau beberapa titik yang masih tergenang air. Seperti di bawah jembatan tol Kaligawe, di Genuk, Terminal Terboyo, proyek normalisasi Kali Sringin dan lain sebagainya.
"Saya meminta maaf kepada warga atas ketidaknyamanan ini. Saya merasa bertanggungjawab, makanya saya hari ini langsung meninjau kondisi banjir ini," ujar Ganjar.
Pihaknya mengatakan, tidak akan tinggal diam dengan kondisi tersebut. Berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi bencana tersebut.
"Yang sekarang kami lakukan adalah tindakan darurat. Kami sudah sediakan enam pompa baru di daerah Kaligawe ini yang mudah-mudahan bisa membantu menyelesaikan. Memang di Kaligawe ini banjirnya cukup membuat transportasi macet, jadi membutuhkan tindakan kedaruratan ekstra," tegasnya.
Selain penambahan pompa, Ganjar juga meminta Dinas Perhubungan Kota Semarang menyiapkan mobil derek di sekitar kawasan Kaligawe. Sebab dari pantauan, ada beberapa kendaraan yang mogok terjebak banjir.
"Harus segera, kalau perlu stand by terus di lokasi. Kasihan mereka yang mogok," ucapnya.
Dia juga meminta Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana untuk mempercepat normalisasi sungai Banjir Kanal Timur (BKT) dan beberapa sungai lainnya.
"Kalau BKT dan sungai-sungai lain selesai dinormalisasi, kampung-kampung yang terendam tadi bisa selesai," katanya.
Sementara itu, Kepala BBWS Pemali Juwana, Ruhban Ruzziyatno yang juga mendampingi Ganjar menegaskan jika normalisasi proyek BKT akan selesai pada 2019 nanti.
"2019 selesai, progres sudah 90%. Namun kami masih memiliki kendala terkait masih adanya warga yang menempati bantaran BKT. Masih ada sekitar 97 Kepala Keluarga yang belum mau pindah," ujarnya.
Dia berharap kepada warga yang masih tinggal di bantaran BKT untuk segera pindah. Sebab, normalisasi BKT merupakan proyek yang mendesak diselesaikan untuk mengatasi banjir dan rob di Kota Semarang.