Bisnis.com, SEMARANG — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengaku telah menyiapkan skenario agar proses belajar dan mengajari di SMAN 1 Tegal dapat tetap berjalan meskipun aset sekolah tersebut sudah sah menjadi milik PT Kereta Api Indonesia.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan, dirinya akan bertanggung jawab penuh atas persoalah yang menimpa SMAN 1 Tegal tersebut, dan memastikan sekolah tersebut tidak akan digusur.
"Saya bertanggungjawab penuh atas persoalan ini. Para alumni, siswa, guru dan orang tua murid tidak usah khawatir, saya pastikan kegiatan belajar mengajar di SMAN 1 Tegal tetap berjalan," kata Ganjar dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Senin (28/1/2019).
Untuk diketahui, SMAN 1 Tegal bersengketa dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) terkait dengan kepemilikan aset. KAI mengajukan gugatan atas penerbitan sertifikat hak pakai sekolah tersebut ke PTUN Semarang pada 2017.
Dari gugatan tersebut, KAI menang. Kemudian, terdapat banding dan kasasi yang tetap dimenangkan KAI. Oleh karena itu, aset sekolah seluas 6.890 m2 tersebut sah milik KAI.
Ganjar menjelaskan, skenario yang dipersiapkan untuk mengatasi persoalan tersebut adalah bertemu dengan direksi PT KAI. Dirinya mengaku akan berusaha meminta aset tersebut tetap digunakan sebagai sekolah.
Sementara skenario lainnya, aset yang telah sah menjadi milik PT KAI tersebut akan dibeli atau meminta hak pakai.
Dia menambahkan, pihaknya menginginkan kasus SMAN 1 Tegal menjadi pembelajaran bagi sekolah-sekolah lain di Jawa Tengah agar memperhatikan aset. Menurutnya, penyerahan aset harus dilakukan secara lengkap dan benar.
"Ini jadi pembelajaran bagi semuanya, kepala sekolah saya minta untuk segera melakukan penyerahan aset secara benar dan baik, sehingga nantinya permasalahan semacam ini tidak terjadi lagi," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel