Bisnis.com, SEMARANG - DPRD Jawa Tengah meminta aset kebun yang dikelola Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi Jawa Tengah agar mampu menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Sekretaris Komisi C DPRD Jateng, Tety Indarti kembali menegaskan perlunya optimalisasi seluruh aset kebun dinas yang dikelola Distanbun Jateng agar menjadi sumber PAD.
Sejalan itu pengelolaan seluruh satuan kerja (satker) kebun dinas wajib dikelola secara profesional dengan semangat kerja yang kreatif dan inovatif.
"Sangat disayangkan realisasinya hanya 5% atau Rp2 juta saja dari target yang juga kecil, Rp40 juta. Padahal dua tahun sebelumnya bisa di atas 80%," jelasnya dalam keterangan tertulis, Rabu (30/1/2019).
Sementara itu, Anggota Komisi C DPRD Jateng Mustholih menambahkan, setahun lalu, saat Komisi C berkunjung ke Kebun Dinas Ngagrong, Kecamatan Ampel, Boyolali, kebun tersebut sempat mendapat apresiasi.
Disebutnya, kebun dengan lahan 4 hektare tersebut mampu menyetor PAD Rp30,7 juta pada tahun anggaran 2017, dibanding misalnya kebun dinas Wonorejo (Batang) yang mengelola lahan 157 hektare lebih hanya menghasilkan Rp6,5 juta.
Baca Juga
"Padahal targetnya di 2017 Rp1,6 miliar," tambahnya
Dia menyarankan, perlunya Distanbun mengkaji total kebijakannya. Sebab mengelola kebun pemerintah selayaknya lebih menghasilkan dan jadi rujukan masyarakat, dibanding swasta.
"Kalau merugi mengapa diteruskan? Kan bisa diganti komoditas lain, misalnya seperti direncanakan akan bekerja sama dengan petani mengembangkan jahe merah," ujarnya.
Seperti diketahui Kebun Dinas Ngagrong mengelola lahan 4 hektare dengan komoditas kopi arabica sebanyak 2025 batang dan cengkih sebanyak 250 batang. Namun umurnya sudah berusia di atas 20 tahun.