Bisnis.com, SEMARANG—Bank Indonesia Perwakilan Jawa Tengah memprediksi pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada Juni tahun ini mencapai 5,3% seiring dengan tingginya aktivitas masyarakat di Jawa Tengah.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Soekowardojo, mengungkapkan, beberapa pertimbangan sudah dimasukan terkait dengan harapan pertumbuhan ekonomi Jateng pada masa lebaran tahun ini, salah satunya adalah peningkatan perputaran uang yang terjadi.
“[Pertumbuhan ekonomi Jateng pada Juni 2019] Kita berharap 5,32%,” kata Soekowardojo di Semarang, Senin (20/5/2019).
Dia menjelaskan, pihaknya belum mengetahui dengan pasti kemungkinan besaran peningkatan perputaran uang di Provinsi Jawa Tengah pada masa lebaran tahun ini dengan banyaknya masyarakat dari luar daerah yang datang atau mudik ke Jawa Tengah.
Akan tetapi, tambahnya, pihakya bekerja sama dengan perbankan telah menyiapkan uang kartal sebanyak Rp23,3 triliun atau lebih banyak sektiar 7,8% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
“[Peningkatan penyediaan yang kartal] 7,8% itu kita peroleh dari teman-teman perbankan, dari [Bank] Mandiri naik berapa, dari ini [bank lain] naik berapa, semua kita agregasi ketemu angka,” katanya.
Baca Juga
Saat ini, dia menambahkan, pihaknya bersama dengan beberapa perbankan juga telah menyiapkan 109 titik layanan penukaran yang di seluruh wilayah kantor perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, termasuk di rest area/ jalur mudik.
“Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, biasanya menjelang hari raya Idulfitri, kebutuhan uang kartal masyarakat semakin meningkat,” katanya.
PEKERJAAN RUMAH SEMUA PIHAK
Dia menuturkan, menumbuhkan perekonomian Jawa Tengah menjadi pekerjaan rumah semua pihak setelah pada tiga bulan pertama tahun ini pertumbuhan ekonomi Jateng mencapai 5,14%.
Sebelumnya, Bank Indonesia Jawa Tengah mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada kuartal pertama 2019 sebesar 5,14% di bawah proyeksi mengingat Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan berada pada kisaran 5,2%—5,6%.
Selain lebih rendah dari proyeksi, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada tiga bulan pertama tahun ini juga tercatat lebih rendah dari rata-rata pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa, yakni 5,66% dari Januari sampai Maret 2019.
Sepanjang tahun ini, BI Jateng masih optimistis pertumbuhan ekonomi Jateng masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada periode yang sama tahun lalu meskipun masih terbatas.
Beberapa faktor menjadi penyebab, seperti permintaan domestik yang tetap kuat karena daya beli yang terjaga dan komitmen pemerintah dalam meningkatkan investasi dan kemudahan berusaha di Indonesia, serta komitmen dalam penyelesaian pembangunan infrastruktur.