Bisnis.com, SEMARANG—PT Solid Gold Berjangka Semarang menyasar segmen investor milenial, yang potensi pasarnya sangat prospektif.
Pimpinan Cabang PT Solid Gold Berjangka Semarang Conny Lumandung mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi yang akan dijalankan guna menjangkau nasabah-nasabah milenial.
“PT Solid Gold Berjangka Semarang mulai serius menargetkan segmen milenial sebagai ceruk pasar di masa depan,” kata Conny di Semarang, Rabu (12/6/2019).
Dia menjelaskan, langkah perusahaan menjangkau segmen milenila lantaran Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yang diperkirakan akan terjadi pada 2030 di Indonesia akan didominasi oleh anak-anak muda.
Untuk menjangkau segmen milenial tersebut, lanjutnya, salah satu strategi yang akan dilakukan perusahaan adalah dengan mengoptimalkan sarana digital untuk menjangkau nasabah.
Selain itu, perusahaan juga akan memberikan edukasi yang gencar terhadap kaum muda agar melek investasi di perdagangan berjangka komoditi.
Dia menambahkan, perusahaan membukukan kinerja yang lebih baik sepanjang 2018 dengan total volume transaksi 93.065 lot. Pencapaian sepanjang tahun lalu tersebut mengalami peningkatan 15,52% dibandingkan dengan 2017.
Adapun jumlah nasabah baru yang berhasil dihimpun sebanyak 225 nasabah baru atau lebih tinggi dibandingkan dengan nasabah baru sepanjang 2017, yakni 216 nasabah.
Stephanus Paulus Lumintang, Direktur Utama PT Bursa Berjangka Jakarta, mengungkapkan segmen milenial terus mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun. Pertumbuhannya, ujarnya lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan segmen non-milenial.
Pertumbuhan tersebut, tambahnya tidak terlepas dari beberapa faktor penunjang seperti edukasi dan sosialisasi.
“Jumlahnya dari tahun ke tahun naik. Kaum milenial pertumbuhannya lebih besar [dari tahun ke tahun],” katanya.
Dia menuturkan, pihaknya tidak memiliki pasti pertumbuhan segmen milenial dari tahun ke tahun. Akan tetapi, dia menuturkan pertumbuhan segmen milenial pasti di atas 10%.