Bisnis.com, SOLO — Tren pembelian emas logam mulia di Soloraya melejit seiring dengan melambungnya harga emas batangan milik PT Aneka Tambang (Antam) selama Juni 2019 ini.
Pegadaian Cokronegaran Solo melalui Galeri 24 yang menyediakan aneka produk emas sukses menjual emas batangan sebanyak 9 kilogram pada periode Januari - Juni 2019.
Pengelola Distro Galeri 24 Pegadaian Cokronegaran, Noorfi Kisoworo Wati, mengatakan kenaikan harga emas batangan justru memicu masyarakat untuk berinvestasi. Menurutnya, tren pembelian emas in semakin naik setiap bulannya.
“Harga emas dari hari ke hari makin naik. Kondisi ini justru membuat semakin banyak masyarakat yang membeli emas. Mindset mereka sudah berubah, yakni dari menabung uang menjadi investasi emas yang dinilai lebih menguntungkan,” ujarnya, kepada JIBI, Selasa (25/6/2019).
Noorfi memaparkan hingga 24 Juni 2019, Galeri 24 Pegadaian Cokronegaran Solo sudah menjual sebanyak 9 kilogram emas batangan senilai Rp643 juta (Rp715.000/gram). Sedangkan setiap bulannya rata-rata menjual 1,5 kg emas. Sementara produk emas batangan yang laris manis adalah seberat 1 gram, 5 gram, dan 10 gram.
Adapun harga logam mulia di Galeri 24 per Selasa (25/6), untuk emas Antam 1 gram senilai Rp715.000 dan Rp681.000 untuk emas UBS. Sementara untuk harga buyback 1 gram emas Antam Rp632.000 dan Rp630.000 untuk emas UBS.
Kepala Pegadaian Cokronegaran Solo, Joko Wiratno, menambahkan berinvestasi emas ini semakin mudah dengan adanya sejumlah program investasi emas. Antara lain, Mulia yakni layanan penjualan emas batangan kepada masyarakat secara tunai atau pun angsuran.
Menurutnya, keunggulan lainnya dengan sistem angsur uang muka mulai 10% - 90% dari nilai logam mulia serta jangka waktu 3 bulan sampai 36 bulan.
Adapula tabungan emas yang merupakan layanan pembelian dan penjualan emas dengan fasilitas titipan dan harga terjangkau. Layanan ini bisa Top Up saldo secara online melalui aplikasi Pegadaian Digital Service dan pembelian emas mulai dari berat 0,01 gram.
“Tabungan emas ini bisa diambil dalam uang tunai maupun cetak emas mulai berat 1,1 gram,” katanya.
Joko menjelaskan tak hanya pembelian dan penjualan emas yang tinggi, gadai emas pun demikian. Menurutnya, sekarang ini momen masyarakat butuh uang untuk pendidikan anak. Sementara banyak juga pedagang yang menebus emasnya setelah digadaikan untuk keperluan usaha saat Lebaran.
Sementara itu, salah satu nasabah Pegadaian, Handayani, mengaku sempat berniat untuk buyback emas Antam yang sudah dibelinya menilik harga emas yang kian melambung. Namun demikian, ia mesti menghitung terlebih dahulu untung dari hasil buyback tersebut.
“Saya mending hitung dulu. Kalau untung buyback emas bisa untuk bayar DP angsuran lagi ya saya jual. Akan tetapi, kalau nilainya sama ya saya simpan dulu,” ujarnya.
Karyawan swasta asal Sukoharjo ini kerap membeli emas batangan Antam dengan cara mengangsur. Ia biasa membeli seberat 5 gram dengan tenor 6 bulan. Ia memilih emas Antam lantaran produknya bagus dan bersertifikat sehingga bisa dijual di mana pun.
“Saya lihat peluang dulu nilai untungnya banyak enggak. Kalau selisihnya bisa untuk DP kredit emas lagi ya lumayan,” jelasnya.