Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Incenerator PLTSa Jatibarang Dibangun Awal 2020

Pemerintah Kota Semarang menargetkan, pengerjaan konstruksi incenelator atau tempat pembakaran sampah Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Jatibarang segera dimulai pada awal tahun 2020.
Pekerja menyelesaikan pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) saat pelaksanaan kegiatan strategis daerah optimalisasi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang di Bekasi, Jawa Barat/ANTARA-Risky Andrianto
Pekerja menyelesaikan pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) saat pelaksanaan kegiatan strategis daerah optimalisasi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang di Bekasi, Jawa Barat/ANTARA-Risky Andrianto

Bisnis.com, SEMARANG - Pemerintah Kota Semarang menargetkan, pengerjaan konstruksi incenelator atau tempat pembakaran sampah Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Jatibarang segera dimulai pada awal tahun 2020. 

"Targetnya awal 2020 mulai pengerjaan konstruksi yang untuk pembakaran sampah," kata Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, Kamis (18/7/2019).

Dikatakan, untuk proyek pengadaan incenelator sendiri direncanakan segera dilelangkan pada bulan September 2019 ini agar pembangunan PLTSa tersebut bisa dikebut.

"Incenelator akan kita lelangkan perkiraan bulan September bisa dilakukan," ujarnya.

Hendi menambahkan, untuk kendala pembelian listrik oleh PLN saat ini sudah mendapatkan solusi sehingga proyek PLTSa diyakini akan berjalan baik.

"Yang belum diselesaikan penjualan listrik ke PLN, namun kemarin sudah ada solusi. Pak Presiden juga langsung memerintahkan ke PLN," katanya.

Disebutnya, beberapa kali pertemuan dengan PLN memang belum bisa memutuskan untuk membeli listrik dari PLTSa tersebut dengan harga tertentu. PLN masih perlu diskusi terlebih dahulu. 

Namun, lanjutnya melalui rapat terbatas dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (16/7/19) lalu, Presiden Jokowi langsung memerintahkan kepada PLN untuk bisa membeli listrik tersebut sebagaimana Perpres yang ada.

"Kemarin beberapa kali komunikasi dengan PLN ada hal-hal yang menurut PLN perlu pemikiran. Jadi kemarin dipertegas lagi Pak Presiden, PLN harus beli dengan harga sekian," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper