Bisnis.com, SUKOHARJO – Harga cabai di Kabupaten Sukoharjo meroket. Pedagang di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Makmur ini menyebut kenaikan harga cabai mencapai Rp5.000 per kilogram (kg).
Bahkan kini harga cabai tertinggi menembus Rp70.000 per kilogramnya. Pedagang cabai di Pasar Bekonang, Sutarmi, 40, menuturkan kenaikan harga cabai mulai terjadi sejak tiga pekan lalu. Harga cabai berbagai jenis merangkak naik dengan kisaran Rp2.000 hingga Rp5.000 per sekali kenaikannya.
Sutarmi memerinci harga cabai rawit putih dari semula Rp25.000 per kg, saat ini menjadi Rp50.000 per kg. Begitu pula harga cabai seret dari Rp35.000 per kg menjadi Rp70.000 per kg; cabai merah keriting atau tampar menjadi Rp60.000 per kg; cabai merah besar Rp50.000 per kg dan cabai hijau besar Rp30.000 per kg.
"Harga cabai paling tinggi itu cabai seret sampai Rp70.000 satu kilogramnya," katanya ketika dijumpai Solopos.com di los Pasar Bekonang, Senin (22/7/2019).
Kenaikan harga cabai mulai dirasakan pedagang sejak tiga pekan lalu. Sebelumnya harga cabai juga mengalami kenaikan saat menjelang hingga Lebaran dan menembus harga Rp60.000 per kilogram. Kemudian harga tersebut berangsur turun dan kini mulai mengalami kenaikan secara terus menerus. Pihaknya tidak mengetahui secara pasti penyebab kenaikan harga cabai tersebut.
"Saya ini hanya kulakan cabai di Pasar Legi. Barang [cabai] harganya ditentukan dari sana [Pasar Legi]," katanya.
Senada disampaikan pedagang lain, Wahyu Setia, 23, yang mengaku kenaikan harga cabai berdampak pada menurunnya omset penjualan. "Biasanya pembeli membeli satu kilogram cabai, tapi karena harganya mahal mereka cuma beli setengah kilo saja," keluhnya.
Kenaikan harga cabai juga dirasakan pedagang di Pasar Ir. Soekarno, Sukoharjo. Di pasar tersebut harga cabai rawit menembus hingga Rp 60.000 per kg atau naik 100 persen. Selain mengeluhkan harga cabai yang meninggi, pedagang juga mengeluhkan kualitas cabai yang buruk.
Salah satu pedagang cabai di Pasar Ir. Soekarno Sihyem, 50, mengatakan kualitas cabai rawit menurun. Terkadang baru sehari dijual kondisi cabai rawit sudah layu dan tidak terlihat segar.
“Sekarang cabainya tidak ayu-ayu, malah mengkeret, kisut. Apalagi ini musim panas, cabainya jelek-jelek dan jadi gampang busuk,” jelas Sihyem.
Cabai yang busuk akhirnya disortir dan dibuang. Sihyem mengeluhkan pembeli yang kian berkurang akibat harga cabai kian mencekik. Ditambah lagi kondisi cabai yang kurang baik. Harga normal cabai rawit berkisar Rp 30.000 per kg dan kini naik hingga Rp 60.000 per kg.