Bisnis.com, GUNUNGKIDUL—Tim Pemantau Inflasi Daerah (TPID) DIY memastikan ketersediaan hewan kurban khususnya sapi di Kabupaten Gunungkidul masih mencukupi. Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul, jumlah sapi yang siap untuk dikurbankan mencapai 18.701 ekor.
Kepala Bagian Pengelolaan Stabilitas Ekonomi Setda DIY, Agnes Diani Indriasari, menjelaskan ia bersama tim dari TPID memantau tiga wilayah yakni Kota Jogja, Kabupaten Bantul dan Gunungkidul. "Ketiga wilayah ini menjadi sampling pemantauan," kata dia saat memantau hewan ternak milik Hasim Asnawi di Dusun Lemahbang, Desa Karangasem, Kecamatan Paliyan, Rabu (24/7/2019).
Agnes mengatakan harga sapi siap kurban di Bumi Handayani tergolong stabil, yakni di kisaran Rp18 juta hingga Rp22 juta.
Terkait dengan kasus antraks yang merebak di Kecamatan Karangmojo beberapa waktu lalu, Agnes menyatakan hewan kurban yang ada di pasaran terbebas dari antraks. Menurutnya, sebelum dijual ke pasar, kesehatan hewan kurban dicek dan diuji di laboratorium kesehatan hewan (labkeswan). Selanjutnya dokter hewan menerbitkan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). "Setiap ada transaksi jual beli hewan harus ada SKKH sebagai tanda hewan tersebut layak untuk diperjualbelikan dan untuk kurban," kata dia.
Pemilik peternakan sapi, Hasim Asnawi, mengaku tahun ini permintaan sapi dari luar daerah sedikit menurun hingga sekitar 20%. "Permintaan dari luar daerah hanya 13 sampai 14 ekor sapi karena ada isu anthraks. Meski terjadinya di Kecamatan Karangmojo, kasus antraks tetap berdampak ke penjual sapi di seluruh Gunungkidul," tuturnya.