Bisnis.com, CILACAP — Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, kehabisan anggaran bantuan air bersih dan saat ini masih menunggu penetapan APBD Perubahan Tahun 2019.
"Pada APBD induk, kami mendapat alokasi bantuan air bersih sebanyak 110 tangki, tetapi sekarang sudah habis tersalurkan untuk membantu warga yang membutuhkan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap Tri Komara Sidhy dikutip dari Antara, Rabu (31/7/2019).
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Cilacap dalam APBD Perubahan 2019 telah mengalokasikan anggaran bantuan air bersih sebesar Rp25 juta atau setara dengan 50 tangki.
Akan tetapi, anggaran sebesar Rp25 juta tersebut belum bisa dicairkan karena masih menunggu penetapan APBD Perubahan Tahun 2019 oleh DPRD Kabupaten Cilacap.
Kendati demikian, Tri mengimbau agar masyarakat yang mengalami kekeringan agar tidak khawatir karena pihaknya tetap siap menyalurkan bantuan air bersih.
"Dunia usaha yang ada di Cilacap termasuk sejumlah instansi dan organisasi telah siap membantu penyaluran air bersih. Bahkan, bantuan air bersih dari mereka juga telah kami salurkan kepada masyarakat yang membutuhkan," katanya.
Baca Juga
Lebih lanjut, Tri mengatakan bahwa berdasarkan rekapitulasi hingga 30 Juli 2019, BPBD Cilacap telah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 136 tangki, baik yang bersumber dari APBD kabupaten maupun program pertanggungjawaban sosial dari dunia usaha.
Bantuan air bersih tersebut disalurkan untuk 13.460 keluarga yang terdiri atas 40.301 jiwa di 32 desa dari 14 kecamatan.
"Sejumlah 14 kecamatan yang mengalami krisis air bersih akibat musim kemarau tersebut adalah Kampung Laut, Bantarsari, Patimuan, Kawunganten, Gandrungmangu, Jeruklegi, Karangpucung, Cimanggu, Kesugihan, Cipari, Sidareja, Adipala, Kroya, dan Wanareja," kata Tri.