Bisnis.com, SEMARANG - Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW) Semarang terus menunjukkan tren positif. Pasalnya, dari target 8 hektare untuk penjualan lahan, 40% nya sudah terjual di akhir Semester Pertama.
Direktur Utama KIW Rachmadi Nugroho mengatakan, efek dari usainya gelaran pemilu serentak April lalu berdampak dengan iklim investasi di Jawa Tengah. Terlihat beberapa perusahaan membuka pabrik baru di KIW.
"Kami lihat saat ini sudah sangat bagus untuk iklim investasi. Kemarin para investor masih menunggu hasil pemilu, sekarang mereka mulai kembali memperluas ekspansi bisnis di Jawa Tengah khususnya KIW," kata Rachmadi Selasa (6/8/2019).
Adapun, sampai awal Juli terdapat 76 investor yang yang berinvestasi di KIW dengan rincian 28 penanam moda asing dan 48 penanam modal dalam negeri yang bergerak di berbagai bidang diantaranya seperti garment, furniture, gudang, logistik dan ekspedisi.
"Memang di KIW 64% masih dikuasai oleh penanam modal dalam negeri, sedangkan 36% penanam modal asing yang berasal dari 28 negara," ujarnya.
Menurutnya, KIW mempunyai berbagai keunggulan guna menarik banyak investor untuk membangun pabrik. Sebab, aksesibilitas sangat mudah dekat dengan Pelabuhan Emas serta berada di Kawasan Jalan raya Pantura Jawa.
"Selain bebas banjir dan berbagai kemudahan akses tersebut, membangun pabrik di KIW juga memiliki keunggulan lain seperti upah tenaga kerja yang kompetitif dibandingkan dengan wilayah lain seperti Jawa Barat dan Jabodetabek," katanya.
Sementara itu lanjut dia, KIW juga terus memperbanyak Bangunan Pabrik Siap Pakai (BPSP) untuk menunjang bisnis kawasan industri. Dia menambahkan, KIW saat ini mempunyai 9 BPSP dengan luas yang berbeda-beda.
"Kami saat ini mempunyai 9 BPSP. Tahun ini semoga pembangunan BPSP ke 10 dapat terealisasi, sebab kami targetkan membangun 1 BPSP per tahun," katanya.
