Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Best Profit Futures Optimistis Bisnis Bursa Berjangka Lebih Moncer pada Kuartal III/2019

Penurunan suku bunga oleh The Fed akan mendorong investor mencari alternatif investasi.
Karyawan mengamati harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO), di galeri Bursa Berjangka Komoditi, Jakarta, Senin (15/5/2017)./JIBI-Endang Muchtar
Karyawan mengamati harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO), di galeri Bursa Berjangka Komoditi, Jakarta, Senin (15/5/2017)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, MALANG -- PT Best Profit Futures (BPF) memproyeksi perdagangan berjangka komoditi akan lebih moncer pada kuartal III/2019, terkait dengan diturunkannya suku bunga The Fed dan suku bunga acuan nasional.

Pimpinan Cabang BPF Malang Andri mengatakan dengan diturunkannya suku bunga oleh bank sentral AS, maka investor yang selama ini menempatkan dananya pada produk deposito akan mencari alternatif  berinvestasi di instrumen lain yang dinilai lebih menguntungkan. Instrumen investasi yang diperkirakan banyak dilirik, yakni emas pada perdagangan berjangka komoditi.

“Emas dari produk bilateral atau atau Sistem Perdagangan Alternatif (SPA) pada perdagangan berjangka komoditi akan lebih banyak diburu investor pada kuartal III/2019 karena dinilai sebagai instrumen investasi yang lebih menjanjikan. Karena itulah, kami optimistis kinerja BPF Malang akan lebih baik pada kuartal III/2019,” paparnya di sela-sela Turnamen Futsal Branch Manager Cup PT BPF menyambut Hari Kemerdekaan ke-74 Republik Indonesia, di Malang, Sabtu (17/8/2019).

Penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) diyakini bakal mendongkrak perdagangan berjangka komoditi, meski dampaknya tidak sebesar penurunan suku bunga bank sentral AS.

Saat ini, suku bunga The Fed sudah diturunkan ke level 2-2,25 persen sedangkan BI 7 Day (Reverse) Repo Rate berada di posisi 5,75 persen.

Sementara itu, secara nasional, BPF membukukan total volume transaksi 492.475 lot sepanjang semester I/2019. Angka itu naik 23,68 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang sebesar 398.188 lot. 

Produk bilateral atau Sistem Perdagangan Alternatif (SPA) menjadi pendorong pertumbuhan dengan total volume transaksi sebanyak 446.963 lot atau meningkat 23,94 persen. Transaksi bilateral menjadi pendorong utama dan memberikan kontribusi sebesar 90,75 persen dari seluruh total volume transaksi.

Sementara itu, total volume transaksi multilateral (komoditi) sebanyak 45.512 lot atau tumbuh 21,17 persen dibandingkan semester pertama tahun 2018.

Dari sisi nasabah baru, dalam 6 bulan pertama tahun ini, BPF berhasil menarik 1.203 nasabah baru, meningkat 10,57 persen dibandingkan semester pertama di tahun lalu. Pertumbuhan nasabah baru ini menunjukkan  kepercayaan nasabah yang terus meningkat kepada BPF.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper