Bisnis.com, SOLO — Harga ayam hidup dari peternak di wilayah Soloraya sekitar Rp10.000-Rp11.000/kg, Kamis (5/9/2019). Peternak masih mengalami kerugian sebab harga tersebut masih berada jauh di bawah harga pokok produksi (HPP).
Salah satu peternak di wilayah Soloraya, Surono, mengatakan pada Minggu (1/9/2019), harga ayam hidup dari peternak sekitar Rp9.500/kg. Kemudian pada Rabu (4/9/2019), harga sekitar Rp10.000-Rp11.000/kg.
"Harapannya bisa Rp11.000-Rp12.000/kg," kata dia kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Kamis.
Sedangkan untuk HPP dari panen pekan ini sekitar Rp17.000/kg. Dengan begitu peternak termasuk dirinya masih mengalami rugi yang cukup banyak. "Rugi antara Rp5.000-Rp6.000/kg," lanjut dia.
Dia mengatakan saat ini sudah ada beberapa perusahaan peternakan yang tutup operasional karena iklim usaha yang tidak mendukung seperti saat ini.
Diketahui sejak September 2018, harga ayam hidup selalu berada di bawah HPP sehingga para peternak terus mengalami kerugian. Bahkan Surono mengatakan perusahaan peternakan yang masih mau memelihara ayam adalah peternakan yang masih mendapatkan kepercayaan dari perusahaan produsen pakan ayam.
Baca Juga
"Banyak yang sudah tutup. Umumnya anak perusahaan. Kemungkinan sudah ada 10 perusahaan. Kalau satu cabang rata-rata ada 15 orang karyawan. Kalau 10 perusahaan tutup setidaknya ada 100-150 orang karyawan yang dihentikan."
Sementara itu, Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Indonesia, Jawa Tengah, Parjuni, mengatakan ada beberapa tuntutan dari para peternak kepada pemerintah. Di antaranya menaikkan harga ayam hidup setidaknya sesuai HPP, menuntut diterbitkannya Perpres untuk penataan iklim usaha perunggasan nasional yang prokeadilan dan peternak rakyat mandiri, adanya perlindungan dan segmentasi pasar ayam segar untuk peternak rakyat mandiri.
Peternak menuntut pembenahan hilirisasi usaha perunggasan serta pembubaran Tim Analisa Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan.