Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alfamart dan Rajawali Foundation Serap Tenaga Kerja Inklusif

Alfamart dan Rajawali Foundation menandatangani kerja sama dalam membuat pemodelan program kesiapan kerja dan pelatihan kecakapan kerja bagi genarasi muda kurang mampu dan rentan, termasuk disabilitas, di kantor cabang Alfamart di Komplek Kawasan Industri Wijaya Kusuma (KIW) Kota Semarang, Rabu (25/9/2019).
Human Capital Director, PT Sumber Alfaria Trijaya (SAT) Tbk, Tri Wasono Sunu (ketiga kiri) bersama Direktur Eksekutif Rajawali Foundation, Agung Binantoro usai melakukan penandatanganan kerjasama program kesiapan kerja dan pelatihan kecakapan kerja bagi genarasi muda kurang mampu, rentan dan disabilitas pada Rabu 25 September 2019./Bisnis-Alif Nazzala Rizqi
Human Capital Director, PT Sumber Alfaria Trijaya (SAT) Tbk, Tri Wasono Sunu (ketiga kiri) bersama Direktur Eksekutif Rajawali Foundation, Agung Binantoro usai melakukan penandatanganan kerjasama program kesiapan kerja dan pelatihan kecakapan kerja bagi genarasi muda kurang mampu, rentan dan disabilitas pada Rabu 25 September 2019./Bisnis-Alif Nazzala Rizqi

Bisnis.com, SEMARANG - Alfamart dan Rajawali Foundation menandatangani kerja sama dalam membuat pemodelan program kesiapan kerja dan pelatihan kecakapan kerja bagi genarasi muda kurang mampu dan rentan, termasuk disabilitas, di kantor cabang Alfamart di Komplek Kawasan Industri Wijaya Kusuma (KIW) Kota Semarang, Rabu (25/9/2019).

Melalui kerja sama ini diharapkan dapat melengkapi program pemerintah dalam upaya penyerapan tenaga kerja secara inklusif, sekaligus mengurangi kemiskinan.

Human Capital Director, PT Sumber Alfaria Trijaya (SAT) Tbk, Tri Wasono Sunu mengatakan, Alfamart memiliki visi yang sejalan dan menyambut baik kerjasama tersebut.

“Dalam kerja sama ini akan dilaksanakan pola ‘rekrutmen tepat’ yakni metode penilaian tenaga kerja berdasarkan minat kerja dan perilaku yang tepat,” kata Tri Wasono Sunu.

Ditambahkan, dengan cara ini, Alfamart dan Rajawali akan secara bersama-sama membantu tujuan pembangunan yang lebih inklusif dengan cara melatih dan menyerap lebih banyak tenaga kerja penyandang disabilitas.

Di samping itu, melalui kerja sama ini pula akan didapat calon tenaga kerja di unit toko (store crew), gudang (helper), dan sales canvasser (member relationship officer) yang kompeten dan siap kerja.

“Sekaligus dapat menciptakan calon wiraswasta berbasis ritel yang handal,” tambahnya.

Direktur Eksekutif Rajawali Foundation, Agung Binantoro, mengungkapkan kerja sama dengan Alfamart ini merupakan bagian dari komitmen Rajawali dalam program membangun sistem lingkungan ketenagkerjaan inklusif berkesinambungan di Indonesia.

Komitmen ini sebelumnya telah sukses diwujudkan melalui proyek kerja sama Rajawali Foundation, USAID-Mitra Kunci, Transformasi, dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) melalui proyek Koordinasi untuk Penguatan Pembangunan Ketenagakerjaan Inklusif Indonesia atau SINERGI di Jateng yang di tahun 2019 ini sudah berlanjut ke Fase II.

“Oleh karena itu, guna mencapai tujuan proyek SINERGI Fase II tersebut, penting bagi Rajawali Foundation berkolaborasi lebih erat dengan berbagai mitra perusahaan swasta yang memiliki kesamaan visi dan komitmen untuk mendukung tujuan pembangunan ketenagakerjaan yang inklusif ini termasuk Alfamart,” ujar Agung.

Kegiatan proyek di Fase II ini diarahkan kepada sekitar 4.000 pemuda kurang mampu dan rentan dari 16.000 pemuda yang terdapat di basis data terpadu pemerintah, agar dapat mengikuti penilaian untuk mengetahui minat kerja dan berusaha.

Kemudian, 2.000 di antaranya yang terpilih dapat mengikuti program pelatihan kesiapan kerja. Ditargetkan, setidaknya 1.600 pemuda kurang mampu dan rentan dapat bekerja atau mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.

Dalam kerja sama dengan Alfamart, lanjut Agung, akan dibuat pemodelan program kesiapan kerja dengan menyelaraskan pelatihan kecakapan atau soft skill dengan pelatihan teknis, khususnya untuk bidang ritel.

“Dengan pemodelan tempat dan budaya kerja inklusif, akan mendorong kaum muda dalam menghadapi tantangan bonus demografi, khususnya mereka yang kurang mampu dan rentan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper