Bisnis.com, SEMARANG—Bank Indonesia perwakilan Jawa Tengah memberikan bantuan tangki air bersih kepada sejumlah desa yang terdampak kekeringan di Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Blora.
Berdasarkan data Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), wilayah Jateng sedang menghadapi kekeringan ekstrem terparah sejak 2015. Beberala lokasi diperkirakan baru akan mengalami hujan pada pekan kedua Desember 2019.
Pada puncak kemarau ini, ada 228 kecamatan di Kabupaten/Kota Jateng yang mengalami kekeringan. Ada 6 kabupaten yang terdampak paling serius, yakni Grobogan, Blora, Purbalingga, Sragen, Wonogiri, dan Banyumas.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Jawa Tengah Soekowardojo, menyampaikan melihat berbagai kondisi yang ada, KPwBI Jateng merasa berkewajiban memberikan kontribusi berupa bantuan air bersih.
“Diharapkan bantuan yang diberikan dapat membantu masyarakat yang terdampak bencana kekeringan dan dapat digunakan dengan bijak agar bermanfaat,” paparnya dalam siaran pers, Kamis (10/10/2019).
Total bantuan air bersih yang didistribusikan adalah sebanyak 38 tangki air, yang masing-masing tangki berkapasitas 8.000 liter. Perinciannya, 14 tangki untuk 14 desa di Grobogan, sedangkan 24 tangki untuk 12 desa di Blora.
Acara simbolis pemberian bantuan air bersih dilakukan di Desa Kradenan, Kec. Kradenan, Grobogan, pada 24 September 2019. Selanjutnya, pada 10 Oktober 2019 dilakukan acara pendistribusian air di Desa Randulawang, Kec. Jati, Blora.
Dalam pemberian bantuan air bersih, KPwBI Jateng, Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Jateng, dan Ikatan Pegawai Bank Indonesia (IPEBI) Komisariat Semarang bekerja sama dengan Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT).