Bisnis.com, YOGYAKARTA - Rencana pembangunan jalan tol Solo-Yogyakarta-Bawen semakin jelas setelah pemerintah menetapkan trase maupun titik strategis, seperti simpang susun maupun pintu keluar tol.
Kasubdit Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan, Direktorat Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR), Hardi Siahaan mengatakan pembangunan ruas jalan tol yang menghubungkan Solo-Yogyakarta-Bawen hingga Kulonprogo akan dibagi dalam tiga seksi.
Seksi pertama dimulai dari Kertosuro menuju Manisrenggo. Dari Manisrenggo akan dibangun secara elevated hingga ke Gamping untuk seksi kedua. Untuk seksi ketiga dilanjutkan dari Gamping ke Kulonprogo.
"Kementerian sudah disampaikan ke Gubernur baik trase maupun dokumen perencanaan. Ada yang masih perlu disempurnakan," katanya Hardi seusai kegiatan prasosialisasi program strategis nasional rencana pembangunan jalan tol Solo – Jogja – Bawen di unit VIII, Kompleks Kepatihan, Kamis (17/10/2019).
Untuk ruas jalan tol Yogyakarta-Solo, yang masuk di wilayah DIY, katanya, dimulai dari Purwomartani Kalasan. Di Purwomartani ini akan dibangun junction (simpang susun). Di jalur ini akan berdampak pada 639 bidang, seluas 44,5 Ha dengan jumlah 160 bidang pemukiman dan sisanya area persawahan.
Selain itu, exit tol yang akan dibangun berada di Tirtomartani Kalasan. Pembangunan exit tol ini berdampak pada 321 bidang, seluas 21,9 hektare dengan jumlah permukiman 69 bidang. Jalur ini bertemu dengan JORR menuju Bokoharjo.
Baca Juga
"Di Bokoharjo, ada pembebasan lahan untuk 165 bidang seluas 8 hektare dengan 101 bidang permukiman," paparnya.
Jalan tol berlanjut di atas Selokan Mataram menuju Ring Road Utara. Jalan tol dibangun di sisi Selatan Ring Road berlanjut ke on off UPN (Condongcatur).
"Jalan tol menuju Sinduadi Mlati melintasi jalan Magelang Jombor atau di sisi Selatan fly over Jombor," ujarnya.
Dari fly over Jombor menuju ke on off Kronggahan (Sendangadi). Jalan tol menuju Junction Tirtoadi. Simpang susun ini menjadi pertemuan dengan jalan tol Yogyakarta-Bawen dan Yogyakarta-Kulonprogo. Luas lahan terdampak 700 bidang seluas 40 hektare.
"Ini paling berdampak pembangunan tol karena menjadi pertemuan tiga jalur tol," katanya.
Untuk proses lelang jalan tol, Kementerian berharap dimulai tahun ini. Adapun pengerjaan konstruksi, akan dilakukan setelah pengadaan tanah selesai.