Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bunuh Diri di Gunung Kidul Naik, Satgas Berani Hidup Belum Efektif

Ia mengatakan berdasarkan informasi, jumlah kasus bunuh diri cenderung naik. Ini membuktikan kinerja satgas belum efektif.
Ilustrasi bunuh diri/Istimewa
Ilustrasi bunuh diri/Istimewa

Bisnis.com, GUNUNG KIDUL – Kasus bunuh diri di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta cenderung naik. Pada Oktober saja sudah ada 25 kasus bunuh diri.

Karena itu, Komisi D DPRD Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, meminta pemerintah setempat mengefektifkan kinerja “satuan tugas berani hidup” dalam rangka menekan kasus bunuh diri yang cukup tinggi.

Anggota Komisi D DPRD Gunung Kidul, Ridha Mustofa mengatakan satuan tugas berani hidup belum maksimal karena upaya pencegahan bunuh diri belum efektif.

“Kami menilai satuan tugas berani hidup yang bertugas melakukan upaya pencegahan bunuh diri belum efektif. Hal itu terlihat dari jumlah kasus yang terjadi di tahun ini belum menunjukkan tanda-tanda penurunan,” kata Ridha, Senin (21/10/2019).

Ia mengatakan berdasarkan informasi, jumlah kasus bunuh diri cenderung naik. Ini membuktikan kinerja satgas belum efektif.

Menurutnya, peran satgas harus dimaksimalkan. Selain intensitas sosialisasi lebih ditingkatkan, jumlah relawan juga harus diperbanyak. Saat ini, relawan di setiap desa dirasa masih sangat minim sehingga upaya pencegahan belum menyentuh ke masyarakat lebih jauh.

“Kami minta pemkab membentuk tim satgas berani mati berjumlah sepuluh relawan per desa. Selain itu, sosialisasi juga harus dilakukan hingga tingkat pedusunan,” pintanya.

Ridho mengungkapkan, dirinya pernah memiliki pengalaman membantu warga yang pernah mencoba untuk bunuh diri. Menurut dia, melalui pendekatan secara intensif akhirnya warga tersebut tidak lagi berniat mengakhiri hidupnya.

“Diberikan pendampingan dan pendekatan spiritual keagamaan ternyata korban bisa hidup normal dan tidak ada niat untuk bunuh diri lagi,” katanya.

Anggota Komisi D DPRD Gunung Kidul Anwarudin mengatakan partisipasi masyarakat dalam upaya pencegahan bunuh diri belum terlihat. Sejauh ini, pencegahan masih di seputaran lingkup perangkat desa.

“Untuk memaksimalkan peran dalam pencegahan, berbagai komunitas harus diajak karena tren bunuh diri tak hanya dilakukan oleh orang tua, tapi juga menyasar warga yang memiliki usia lebih muda,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper